Di KTT ASEAN Australia, Jokowi Tentang Kampanye Hitam Industri Nikel

6 Maret 2024, 16:46 WIB
Jokowi dodo dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese /Ig. Jokowi Dodo

SEPUTAR CIBUBUR-Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia memiliki posisi menentang kampanye hitam dan diskriminatif berdalih lingkungan hidup terkait dengan industri nikel.

Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri sesi pleno Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Khusus ASEAN - Australia di Melbourne Convention and Exhibition Center, Melbourne, Australia, Rabu 6 Maret 2024.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mendorong pelaku bisnis Australia ikut membangun ekosistem kendaraan listrik di ASEAN.

 Baca Juga: KPK Telaah Isu Penyelewengan IUP dan HGU yang Libatkan Bahlil

"Saya juga mendorong pelaku bisnis Australia untuk dukung pembangunan EV (electric vehicle/kendaraan listrik) ecosystem ASEAN seperti perusahaan nikel Australia Nickel Industries yang telah berinvestasi di Morowali, Sulawesi. Indonesia menentang kampanye hitam dan diskriminatif yang menggunakan dalih lingkungan hidup yang tidak berdasarkan bukti-bukti saintifik," tegas Jokowi mengutip keterangan resmi, Rabu 6 Maret 2024.

Jokowi juga menyoroti pentingnya investasi dan dukungan Australia di ASEAN dalam menghadapi perubahan iklim, serta kerja sama dalam bidang ekonomi digital. Menurutnya bentuk dukungan yang dimaksud seperti investasi, kemudahan akses pembiayaan inovatif serta transfer teknologi.

Terkait kerja sama transformasi digital, Jokowi mengapresiasi dimulainya perundingan ASEAN digital Economy Framework Agreement pada tahun lalu.

Baca Juga: Kementan Akan Ekspansi Kebun Sawit Besar besaran di Papua

Jokowi berharap Australia dapat memberikan dukungan melalui pengembangan kemampuan dan pengetahuan serta kemitraan publik dan privat yang kuat.

Jokowi mengingatkan bahwa ASEAN dan Australia berbagi masa depan untuk menjadi motor penggerak menciptakan kawasan Indo - Pasifik yang stabil, damai, dan sejahtera.

Turut mendampingi Presiden dalam sesi pleno KTT Khusus ASEAN-Australia adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Pada kesempatan itu, Jokowi menagih janji investasi Australia ke ASEAN yang sebelumnya pernah dicanangkan.

"Kita juga perlu optimalkan beberapa kerja sama seperti RCEP ASEAN-Australia-New Zealand FTA dan AOIP (ASEAN Outlook on the Indo-Pacific). Saya apresiasi kehadiran PM Albanese pada AOIP tahun lalu di Jakarta dan saya harap komitmen Australia di AIPF senilai US$ 28,1 miliar sekitar Rp 440 triliun dapat segera direalisasikan," kata Jokowi.***

Editor: Ruth Tobing

Tags

Terkini

Terpopuler