Dunia Menggelontorkan Dana Sebesar Rp2.263 Triliun Untuk Vaksin Covid-19 Hingga 2025

- 30 April 2021, 07:53 WIB
Ilustrasi alat tes Covid-19
Ilustrasi alat tes Covid-19 /Geralt/Pixabay/

 

SEPUTAR CIBUBUR - Perusahaan data kesehatan Iqvia Holdings Inc memproyeksikan dunia menggelontorkan dana sedikitnya 157 miliar dolar AS (sekitar Rp2.263,triliun) sebagai pengeluaran dunia untuk keperluan vaksin Covid-19.

Wakil Presiden Iqvia, Murray Aitken, mengatakan pengeluaran dana yang sangat besar itu berdasarkan penelitian mereka lebih disebabkan adanya program vaksinasi massal yang dilakukan setiap dua tahun sekali di berbagai negara sebagai penguat imun.

Pembelanjaan vaksin diperkirakan akan menjadi yang tertinggi tahun ini hingga mencapai angka 54 miliar dolar AS (sekitar Rp778,7 triliun), dengan kampanye vaksinasi besar-besaran yang sedang berlangsung di seluruh dunia.

Baca Juga: Fakta Penting Saat Manchester United Hajar AS Roma di Liga Europa

Pengeluaran sejumlah negara untuk vaksin Covid-19 diperkirakan menurun hingga menjadi 11 miliar dolar AS (sekira Rp158,6 triliun) pada 2025, karena meningkatnya persaingan dan volume vaksin.

"Sementara vaksin Covid-19 akan menelan biaya 157 miliar dolar AS selama lima tahun ke depan. Itu adalah harga yang sangat kecil untuk dibayar dibandingkan dengan hilangnya nyawa manusia akibat pandemi," ujar Aitken.

Perusahaan ini memang menyediakan data dan analitis untuk industri perawatan kesehatan, memperkirakan gelombang pertama vaksinasi Covid-19 akan mencapai sekitar 70 persen dari populasi dunia pada akhir tahun 2022.

Suntikan booster atau penguat kemungkinan akan mengikuti vaksinasi awal setiap dua tahun, berdasarkan data terkini tentang durasi efek vaksin.

Baca Juga: Kalah Lawan Villarreal 1-2, Arsenal Percaya Diri Dengan Gol Tandangnya

Halaman:

Editor: Erwin Tambunan

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah