Puluhan Ribu Pengunjuk Rasa Turun ke Jalan Tuntut Aksi Nyata Pemimpin Dunia Tangani Krisis Iklim

- 8 November 2021, 06:12 WIB
Puluhan ribu pengunjuk rasa untuk turun ke jalan-jalan di Glasgow, Skotlandia, pada hari Sabtu, 6 November 2021
Puluhan ribu pengunjuk rasa untuk turun ke jalan-jalan di Glasgow, Skotlandia, pada hari Sabtu, 6 November 2021 /Instagram @biancabcastro/

SEPUTAR CIBUBUR - Angin kencang dan hujan deras, tidak menyurutkan semangat puluhan ribu pengunjuk rasa untuk turun ke jalan-jalan di Glasgow, Skotlandia, pada hari Sabtu, 6 November 2021.

Mereka menyerukan agar para pemimpin dunia untuk mengambil tindakan yang nyata dalam mengangani krisis iklim yang banyak mendatangkan malapetaka di beberapa bagian wilayah di Glasgow, Skotlandia.

Mereka membentangkan spanduk, menabuh genderang dan nyanyian, sederet demonstran diantaranya termasuk anggota serikat pekerja dan organisasi keagamaan, mengambil alih sebagian besar kota Skotlandia, yang menjadi tuan rumah KTT Iklim COP26.

Baca Juga: Joker Jepang Yang Terinpirasi Film The Joker Siap Untuk Dihukum Mati

Menjelang tengah hari, barisan pengunjuk rasa yang panjang memenuhi jalan-jalan di kota, lalu pada sore hari mereka mengarah ke Glasgow Green, sebuah taman di kota tersebut, untuk menyampaikan aspirasi dan mendengarkan pidato dari para aktivis.

Dikutip Seputarcibubur.com dari The New York Times, Protes tersebut dilakukan sebagai upaya untuk melawan perubahan iklim, dan menempatkan para pemimpin global sebagai penyebab dari Krisis Iklim tersebut.

“Kita tidak boleh meremehkan bagaimana perubahan iklim telah menembus arus utama dalam dua tahun terakhir, karena itu benar-benar mulai mengubah kesadaran masyarakat,” kata Feyzi Ismail, dosen kebijakan dan aktivis global di Goldsmiths, University of London.

Baca Juga: Mengenal Ruja Ignatova, Sosok Ratu Kripto Dunia Yang Diburu Polisi Yang Memiliki Kekayaan Fantastis

Ia mengatakan bahwa tekanan perlu diberikan kepada pemerintah agar senantiasa mereka segera bertindak dalam mengatasi krisis iklim ini.

Halaman:

Editor: Erlan Kallo

Sumber: The New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah