Guru Besar UI Apresiasi Dukungan Turki pada Presidensi G20 Indonesia, Peringatan atas Aksi Boikot Amerika?

- 27 April 2022, 08:40 WIB
Guru Besar Hukum Internasional UI Hikmahanto Juwana.
Guru Besar Hukum Internasional UI Hikmahanto Juwana. /Instagram.com/@hikamhantojuwana

“Dukungan ini penting. Bukan keputusan sebagian negara, bahkan Indonesia saja,” kata Hikmahanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Menurutnya, baik Turki maupun Indonesia saat ini memiliki kedudukan strategis, dimana Turki menjadi ketua di MIKTA, yaitu kemitraan inovatif yang menyatukan Meksiko, Indonesia, Republik Korea (ROK), Turki, dan Australia.

Baca Juga: Rusia Gempur Donbas Besar-besaran, Zelenskyy: Ukraina Terus Perjuang Membela Diri

Sementara Indonesia juga saat ini menjabat presidensi di G20. Keduanya memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi dunia.

Hakmahanto mengatakan, sebagai tuan rumah, Indonesia harus melakukan berbagai upaya agar KTT G20 berjalan lancar dan memastikan seluruh negara hadir untuk tetap dapat bekerja dan berkontribusi bagi upaya dunia untuk pulih dari pandemi.

“Indonesia harus melobi Amerika Serikat dan sekutunya untuk tetap hadir dan bila mereka ingin menghukum Rusia silahkan mereka walk out. Namun tidak dengan cara memboikot atau tidak hadir,” katanya.

Hikmahanto menekankan pentingnya komunikasi yang dilakukan Indonesia agar semua negara hadir saat KTT nanti.

Baca Juga: KTT G20 Jadi Ajang Adu Kuat Rusia-AS, Kemlu Beri Pernyataan Tegas

“Menurut saya Indonesia harus melobi negara-negara yang berencana akan memboikot. Sampaikan bahwa G20 harus bisa membuat terobosan sehingga ekonomi dunia akan tumbuh. Dengan memboikot maka mereka akan bertanggung jawab atas kemerosotan ekonomi dunia,” ujarnya.

Hikmahanto menilai dukungan yang diberikan Turki dapat memberikan imbas positif yang signifikan dalam Presidensi G20 Indonesia dan menjaga prioritas G20.

Halaman:

Editor: Erlan Kallo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah