Sinergi Pengelolaan Gambut, Indonesia Undang Dunia Berbagi Pengetahuan Lewat ITPC

- 5 Mei 2022, 21:00 WIB
Restorasi hutan gambut
Restorasi hutan gambut /dok KLHK

Berdasarkan peta topografi gambut itu, APP Sinar Mas merancang zonasi tata air pada konsesinya yang berada di lahan gambut.

Pembuatan sekat kanal dan monitoring juga dilakukan agar tinggi permukaan air tetap sesuai dengan ketentuan pemerintah.

Iwan mengatakan karena gambut harus dilakukan dengan pendekatan lanskap maka penting untuk melibatkan masyarakat dalam pengelolaan gambut.

“Masyarakat di desa harus mendapat pendampingan untuk peningkatan kapasitas dalam mengelola gambut dan manajemen tata airnya,” kata Iwan.

Baca Juga: Penuh Aksi Tipu-tipu, Ini 8 Situs Judi Slot yang Harus Dihindari

Kepala Sub Direktorat Perlindungan Gambut KLHK Muhamad Askary mengatakan, sebagai pemilik 24,6 juta hektare gambut, Indonesia berkomitmen untuk mengelola gambut secara berkelanjutan.

“Sudah ada 3,6 juta hektare lahan gambut yang dikelola perusahaan dan 49.874 yang dikelola masyarakat yang telah dipulihkan. Itu di luar pemulihan yang dilakukan oleh Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) yang sudah mencapai 900 ribu hektare,” katanya.

Director of Global Forestry Reaseach Division National Institute of Forest Science Republik Korea Choi Hyung-Soon mengatakan gambut tropis penting untuk dikelola dengan lestari karena menentukan hajat hidup masyarakat global.

Dengan luas mencapai 42 juta hektare di seluruh dunia dan diperkirakan menyimpan 148 Giga Ton karbon setara CO2, gambut adalah faktor penting dalam mitigasi bencana perubahan iklim. ****

Halaman:

Editor: sugiharto basith budiman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x