Beijing Minta Pembunuhan Mantan PM Jepang Shinzo Abe Tidak Dikaitkan Dengan Hubungan China dan Jepang

- 10 Juli 2022, 13:15 WIB
Perdana Menteri Shinzo Abe dan istrinya, Akie, mengunjungi makam ayah Abe di Prefektur Yamaguchi pada tahun 2014
Perdana Menteri Shinzo Abe dan istrinya, Akie, mengunjungi makam ayah Abe di Prefektur Yamaguchi pada tahun 2014 /Japantimes.co.jp/

SEPUTAR CIBUBUR - Juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Zhao Lijian meminta tragedi pembunuhan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tidak dikaitkan dengan hubungan China dan Jepang.

"Insiden tak terduga ini seharusnya tidak dikaitkan dengan hubungan China-Jepang," katanya di Beijing, Jumat.

Ia menyampaikan hal itu menanggapi pernyataan wartawan bahwa beberapa warganet China
mengomentari penembakan terhadap Abe itu yang dikaitkan dengan kesalahannya dalam
mengelola relasi Jepang dengan China.

Baca Juga: Angkatan Laut Rusia Menerima Kapal Selam Belgorod Pertama Pengangkut Drone Poseidon

"Saya tidak akan menanggapi komentar yang diunggah secara daring," kata Zhao dalam
pengarahan pers rutin itu.

Justru menurut dia, Abe berkontribusi positif dalam meningkatkan hubungan China dengan
Jepang.

"Kami sangat berduka dan menyampaikan simpati kepada keluarga mantan Perdana Menteri
Jepang Shinzo Abe," ucapnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Kedatangan Jokowi Disambut Demo Besar-Besaran di Jerman, Puluhan Ribu Orang Tumpah Ruah di Jalan

Abe yang melepaskan jabatan PM Jepang pada 2020 ditembak saat berkampanye untuk
pemilihan parlemen di Kota Nara, Jepang, pada Jumat.

Akibat tembakan tersebut Abe tersungkur dan tak sadarkan hingga dilarikan ke rumah sakit.
Setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit selama beberapa jam, Abe akhirnya
menghembuskan napas terakhirnya dalam usia yang ke-67 tahun.

Meskipun sudah tidak lagi menjabat PM, Abe sering kali menyuarakan dukungannya terhadap Taiwan yang membuat China berang.

Baca Juga: Tak Terhindarkan, Bank Negara Malaysia akan Naikkan Suku Bunga Lagi pada Juli dan September

"Situasi darurat seperti apa pun di Taiwan akan berarti situasi darurat juga bagi Tokyo," kata Abe pada 14 Desember 2021.

Presiden Taiwan Tsai Ing Wen merasa berduka atas peristiwa pembunuhan Abe itu.

"Tidak hanya komunitas internasional yang merasa kehilangan pemimpin penting, melainkan juga Taiwan kehilangan seorang sahabat dekat dan penting," kata presiden perempuan itu.***

Editor: Danny tarigan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah