Komunitas LGBT di Jerman Hina Islam dengan Dirikan Replika Kabah Pelangi

- 8 Oktober 2022, 07:04 WIB
Lecehkan Umat Muslim, Kaum LGBT Jerman Buat Kabah Pelangi
Lecehkan Umat Muslim, Kaum LGBT Jerman Buat Kabah Pelangi /

SEPUTAR CIBUBUR - Akun facebook asal Jerman, Pixel HELPER, belum lama ini memposting sebuah penghinaan terhadap umat Islam di seluruh dunia.

Dalam postingan akun tersebut memperlihatkan sebuah foto yang disebutnya sebagai replika Kabah pelangi bergerak.

Akun tersebut menyebut bahwa Kabah pelangi, yang mereka anggap sebagai replika Kabah dan salah satu tempat suci bagi umat Islam merupakan proyek yang dibuat untuk menciptakan ruang yang aman bagi Muslim LGBT Eropa yang ingin berhaji.

Replika kabah pelangi yang berada di kota di Friedrichsplatz, Kassel, yang merupakan kota terbesar di Hessen bagian utara, Jerman.

Baca Juga: Hasil Visum Lesti Kejora Diungkap Polisi, Detailnya Banyak Luka Lebam

Dalam postingan itu disebut akan memulai perjalanannya untuk memperjuangkan hak-hak LGBT dalam Islam di seluruh dunia.

Akun tersebut juga meminta peghapusan hukuman bagi anggota LGBT di Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar dan semua negara yang memberlakukan hukuman penjara hingga hukuman mati bagi pelaku LGBT.

Postingan itu juga menyinggung diskusi tentang hak LGBT di Indonesia dan pendudukan Papua Nugini.

Baca Juga: Rugikan Member Net89 Rp2,7 triliun, Delapan Petinggi PT SMI Jadi Tersangka

Postingan tersebut mendapatkan reaksi keras dari publik di dunia maya dimana sebagian besarnya mengutuk dan menyatakannya sebagai kesalahan yang fatal.

Colonel Homsi menulis dalam akun Twitternya bahwa Jerman tidak belajar dari apa yang pernah terjadi pada kasus penghinaan karikatur Nabi Muhammad, yang berbuntut penembakan di kantor Charlie Hebdo tujuh tahun lalu.

Ariam Al Salamah menuliskan “Jerman akan tenggelam lebih dalam dan lebih dalam lagi.”

Baca Juga: Soal Isu Nikah Siri Ferdy Sambo, Gilbert Lumoindong: 'Ga Mungkin Orang Selingkuh Cari Pendeta'

Raza Hassan menulis “Sesegera mungkin Anda akan melihat ledakan besar di sini insya Allah.”

Abudeif memperingatkan “Masyarakat LGBTQ ingin diterima tetapi mereka tidak menghormati agama. Jangan mencoba memprovokasi orang.”

Muhammad Adnan menyatakan “Anda telah membuat dan memicu perselisihan.”***

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x