Swedia dan Finlandia resmi mendaftar untuk menjadi anggota NATO tahun lalu setelah invasi Rusia ke Ukraina. Kedua negara Nordik itu mengakhiri kebijakan non-blok militer yang telah lama mereka jalankan.
Permohonan keanggotaan harus disetujui oleh semua anggota NATO, sedangkan Turki dan Hongaria belum menyetujui lamaran Swedia. Finlandia telah disetujui sebagai anggota ke-31 pada April.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Swedia melindungi anggota kelompok-kelompok militan, yakni pendukung Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Swedia yang disebut Erdogan telah mengorganisasi demonstrasi dan mendanai kelompok teroris.
AS dan sekutunya telah bekerja keras untuk mengatasi keberatan Turki. Swedia juga mengatakan telah memenuhi tuntutan yang disepakati dalam negosiasi dengan Turki.
Salah satu yang telah dipenuhi Swedia adalah mengesahkan undang-undang baru yang menganggap ilegal para anggota organisasi teroris, tetapi Erdogan belum memberikan sinyal untuk meratifikasi lamaran Swedia.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Rabu telah berbicara dengan Menlu Turki Hakan Fidan untuk meminta dukungan Turki bagi keanggotaan Swedia di NATO, kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Prabowo Subianto Akan Menang Pilpres Satu Maupun Dua Putaran Berdasarkan Proyeksi Lembaga Survei
"Menteri Blinken menekankan pentingnya persatuan NATO di masa sangat penting seperti ini dan berharap dukungan Turki bagi Swedia untuk bergabung dengan aliansi NATO," kata Deplu AS.
Swedia, Turki dan NATO akan bertemu di Brussels pada Kamis untuk mencari solusi sebelum KTT NATO berlangsung pada 11-12 Juli. ***