Pejuang Palestina Gantung Dua Mata mata Israel

- 26 November 2023, 16:54 WIB
Seorang peserta mengikuti aksi damai Depok untuk Palestina di GDC, Depok, Jawa Barat, Minggu, 26 November 2023. Aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap penderitaan rakyrat Palestina akibat serangan militer Israel serta mendukung kemerdekaan Palestina.
Seorang peserta mengikuti aksi damai Depok untuk Palestina di GDC, Depok, Jawa Barat, Minggu, 26 November 2023. Aksi tersebut sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian masyarakat Indonesia terhadap penderitaan rakyrat Palestina akibat serangan militer Israel serta mendukung kemerdekaan Palestina. /Antara/Asprilla Dwi Adha/

SEPUTAR CIBUBUR-Pejuang Palestina di Tepi Barat telah menggantung tubuh dua pria yang dituduh bekerja sama dengan otoritas Israel.

Sanksi ini sebagai peringatan sekaligus menggarisbawahi meningkatnya kekhawatiran akan meningkatnya radikalisasi ketika perang di Gaza terus berlanjut.

Sebuah pernyataan dari Brigade Tulkarem, sebuah kelompok yang berbasis di kota Tulkarem di Tepi Barat yang terkait dengan faksi Fatah, mengatakan “tidak ada kekebalan bagi informan atau pengkhianat mana pun”.

 Baca Juga: Bamsoet Sebut Ongkos Politik Jadi Anggota DPR Capai Miliaran Rupiah

“Kami sedang mencari dia dan kami akan meminta pertanggungjawabannya,” katanya, mengacu pada orang tersebut, dilansir Reuters.

Rekaman yang dibagikan di saluran Telegram Brigade Tulkarem menunjukkan seorang pria tampaknya mengaku bekerja dengan dinas keamanan Israel dan memberikan rincian kegiatannya.

Rekaman lain, yang tidak dapat diverifikasi oleh Reuters, menunjukkan dua mayat digantung di dinding dan tiang listrik di depan massa yang marah.

 Baca Juga: Anggota DPRD Kota Batam Asyik Main Judi Online Saat Lagu Kebangsaan Dikumandangkan

Pernyataan Brigade Tulkarm mengatakan siapa pun yang pernah bekerja dengan dinas keamanan Israel memiliki waktu hingga 5 Desember untuk melapor dan bertobat.

Komisi Independen untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok hak asasi manusia Palestina, mengeluarkan pernyataan yang mengkritik pembunuhan di luar hukum tetapi mengatakan pemerintah Israel bertanggung jawab merekrut agen-agen Palestina.

Belum ada komentar dari Otoritas Palestina, yang menjalankan pemerintahan terbatas di Tepi Barat, dan belum ada komentar langsung dari dinas keamanan Israel.

Insiden terbaru ini memberikan tanda-tanda lebih lanjut meningkatnya ketegangan di Tepi Barat yang diduduki, yang telah menyaksikan peningkatan kekerasan sejak dimulainya perang Gaza seiring dengan semakin intensifnya serangan militer Israel.***

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x