Kerugian Akibat Gempa Jepang Ditaksir Rp5,35 Triliun

- 8 Januari 2024, 08:57 WIB
Gempa Jepang 2024
Gempa Jepang 2024 /X/realjohnnyyu

SEPUTAR CIBUBUR- Chief Economist Nomura Securities memperkirakan,gempa besar yang melanda Jepang pada 1 Desember 2023 bakal menurunkan Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut sekitar 23 hingga 50 miliar yen atau setara Rp2,46-5,35 triliun.

Kyohei Morita, ekonom Nomura Securities mengasumsikan kerugian ini terjadi dalam periode tertentu di 7 kota dan kota di wilayah yang terkena dampak parah.

Kota tersebut yakni Suzu, Wajima, dan Nanao, yang terletak di Semenanjung Noto—wilayah sekitar pusat gempa.

 Baca Juga: Bos Sawit Beli Hotel Mewah di China Rp3,72 Triliun

Diperkirakan aktivitas ekonomi akan terhenti dalam jangka waktu tertentu.

Namun, perhitungan ini tidak termasuk dampak dari kerusakan pada stok seperti rumah, pabrik, dan jalan, sehingga ada kemungkinan kerugian sebenarnya lebih besar dari yang diestimasi.

Jika diperinci, PDB regional wilayah seputar pusat gempa didominasi oleh berbagai sektor. Ishikawa, misalnya, dominan oleh sektor industri, sektor mesin umum, produksi, dan bisnis.

 Baca Juga: Ramalan Bintang Aries dan Taurus, Senin 8 Januari 2024: Jauhi Zat Adiktif Karena Zat Tersebut Timbulkan Resiko

Di Toyama, terdapat sektor kimia yang berfokus pada obat-obatan sebagai kontributor terbesar PDB regional.

Sementara di Niigata, sektor makanan mendominasi perekonomian.

Dalam beberapa waktu ke depan, produksi sektor-sektor tersebut diprediksi akan mengalami pertumbuhan negatif.

 Baca Juga: Ramalan Bintang Aquarius dan Pisces Senin 8 Januari 2024: Anda Keberatan Disudutkan, Sampaikan dengan Tindakan

Menurut perkiraan Kabinet Jepang, dalam gempa Kumamoto pada tahun 2016 yang juga mencapai magnitudo 7 seperti 1 Januari lalu, PDB nominal menurun sekitar 90 hingga 127 miliar yen.

Tentu, lanjut Morita, kondisi kerusakan dan faktor ketidakpastian lainnya akan turut mempengaruhi perekonomian Jepang.

Karena itu, perkiraan kerugian hingga 50 miliar yen tersebut sifatnya sementara.

Pengaruh terhadap wilayah lain melalui jejaring pasokan serta efek dorongan yang mungkin dihasilkan dari dukungan rekonstruksi pemerintah belum dipertimbangkan dalam proyeksi.

"Dibandingkan dengan gempa Kumamoto yang terjadi di pusat produksi mesin transportasi dan semikonduktor, dampak melalui jaringan pasokan mungkin akan lebih terbatas dalam gempa kali ini," jelas Morita, Kamis 4 Januari 2024.

berkekuatan awal Magnitudo 7,4, mengguncang wilayah di pantai Laut Jepang sekitar pukul 16:00 waktu setempat pada Senin 1 Januari 2024.

Segera setelah gempa yang menggetarkan gedung-gedung di pusat Kota Tokyo itu berlangsung, otoritas bencana Jepang mengeluarkan peringatan tsunami.

Intensitas seismik maksimum 7 tercatat di Semenanjung Noto di Prefektur Ishikawa.

Menurut CBS News, peringatan tsunami itu menaksir tinggi gelombang tsunami setinggi 5 meter di Ishikawa.

Para presenter di stasiun televisi nasional Jepang menganjurkan penduduk di Ishikawa untuk segera bergerak mencari daerah lebih tinggi.

"Gelombang tsunami berbahaya akibat gempa ini mungkin terjadi dalam jarak 300 km dari pusat gempa, di sepanjang pantai Jepang,” kata Pusat Peringatan Tsunami Pasifik yang berada di Hawaii.***

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x