Berita Terkini Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang : Polisi Diminta Selidiki 'Rambut Cepak' Yang Parkir Alphard

20 November 2021, 15:45 WIB
Berita Terkini Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang : Polisi Diminta Selidiki 'Rambut Cepak' Yang Parkir Alphard /kolasye YouTube Indra Zainal Chanel dan Google Maps

SEPUTAR CIBUBUR - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang telah memasuki 3 bulan lebih sejak kasus ini mencuat 18 Agustus 2021.

Kedua korban pembunuhan ibu dan anak di Subang ditemukan jenazahnya di tumpuk dalam bagasi kendaraan mobil Aphard di halaman parkir kediaman korban.

Hasil olah TKP oleh Polisi di awal kejadian kasus Subang ini ditemukan posisi parkir mobil Alpard dalam keadaan yang tidak wajar dan tidak benar posisi parkirnya.

Baca Juga: Beredar Kabar Pemanggilan Terakhir Saksi Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Untuk Kemudian Ditahan

Youtuber Anjas Thailand mengungkapkan, mobil Toyota Alphard milik almarhum Tuti Suhartini seharusnya bisa jadi kunci pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Apalagi, kata Anjas, posisi mobil yang terparkir miring disengaja untuk mengelabui polisi dan ingin mengesankan seolah-olah pengendaranya tidak ahli serta ada beberapa alasan lain.

“Jadi tidak benar kalau Alphard terparkir miring bukan karena pengendara tidak mahir, melainkan ada motif tertentu dalam kaitannya dengan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang,” ungkap Anjas di kanal Youtube Anjas di Thailand Jumat 19 November 2021.

Bahkan, orang yang memarkirkan mobil Alphard hitam saat kejadian 18 Agustus 2021, ciri-cirinya semakin jelas yakni selain rambutnya pirang, juga ada ciri-ciri lain yang diketahui, salah satunya berambut cepak.

Anjas berpendapat, jika sebelumnya berdasarkan pengakuan Mang S dan sopir angkot, yang hampir menabrak mobil Alphard yang mau parkir di halaman TKP, orang yang menyetir mobil Alphard tidak mahir belum tentu benar.

Menurut kesaksian Mang S saat itu dia mendengar sopir angkot mengumpat orang yang membawa Alphard, “Bisa bawa mobil gak,” tutur supir angkot.

Anjas mengungkapkan, ia mengubah analisanya usai melihat perkembangan fakta pemberitaan di media.

Terutama melihat posisi rumah TKP yang berada di dekat jalan raya dan di depan rumah TKP terdapat sekolah SMA.

Jadi saat angkot yang ditumpangi Mang S sekitar jam 6.30 karena saat itu sopir Alphard tengah memutarkan parkir di garasi TKP, dengan memutar di jalan raya. Kemudian memarkirkan miring di dekat garasi.

Anjas memberi alibi lain yakni mobil sengaja di parkir miring untuk menutupi pandangan orang-orang di jalan raya atau di sekolah dekat TKP, saat para pelaku membawa jasad Tuti Suhartini dan Amel dimasukkan ke bagasi Alphard hitam.

Kalau di parkir lurus, tentu para pelaku sadar orang-orang yang melintas di jalan raya akan dengan jelas melihat mereka dan apa yang sedang dilakukan mereka.

Yang jadi pertanyaan, adalah mengapa para pelaku meletakkan kedua jasad ditumpuk di bagasi mobil Alphard.

Baca Juga: Perkembangan Kasus Subang: Jejak Digital Akan Membongkar Sang Otak Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Anjas memperkirakan, waktu kematian Amel sekitar jam 5 pagi, jadi ada waktu dari jam 5 sampai jam 7 bagi pelaku untuk membuang jasad korban di tempat lain.

Bisa jadi menurut Anjas ada motif psiologis pelaku meletakkan kedua jasad di bagasi mobil yang menjadi kesayangan korban.

“Ada faktor psikologis, mungkin pelaku membunuh karena ada kaitannya dengan mobil ini. Bisa saja pelaku kesal terkait dengan mobil ini,” ujarnya menambahkan.

Pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang hingga kini masih bebas berkeliaran.

Bahkan seperti kisah fiksi Sherlock Holmes, bisa saja pelaku yang pastinya pembunuh ‘berdarah dingin’ tengah berada di kerumunan penyelidikan dan ikut memantau setiap perkembangan tanpa disadari orang lain.

Dalam filosofi Sherlock Holmes, tempat bersembunyi paling aman bagi para  penjahat ‘berdarah dingin’ adalah berada ditengah kerumuman orang banyak.

Selain sulit dikenali, kerumunan menyulitkan penegak hukum untuk membidik target dengan tepat.***

 

Editor: Danny tarigan

Tags

Terkini

Terpopuler