Perkembangan Kasus Subang : Test Kesehatan dan Kejiwaan Danu Terkait Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

12 Desember 2021, 14:33 WIB
Perkembangan Kasus Subang : Test Kesehatan dan Kejiwaan Danu Terkait Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang / Kolase Antara/

SEPUTAR CIBUBUR - Perkembangan akhir kasus Subang menjelang penetapan tersangka pembunuhan ibu dan anak di Subang sangat dinanti masyarakat Indonesia.

Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang telah memasuki hampir 4 bulan lamanya sejak kasus ini mencuat 18 Agustus 2021.

Dalam babak akhir pengungkapan kasus Subang, Danu menjalani test kesehatan dan kejiwaan untuk menguak siapakah dalang dari pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Baca Juga: Perkembangan Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang: Kesaksian Mimin Soal Keberadaan Dirinya di Yayasan

Muhammad Ramdanu atau yang lebih akrab dipanggil Danu adalah sepupu dari Amalia Mustika Ratu (23) korban pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Test kesehatan dan kejiawaan yang dilakukan Danu dalam kasus pembunuhan Subang, menarik perhatian dari saah seorang dosen Anjas di Thailand.

Menurut Anjas, test kesehatan dan kejiawaan dibutuhkan untuk mengetahui apakah pernyataan sebelumnya dari Danu benar atau tidak dalam memberikan keterangan terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

“Mungkin saja saksi ini di awal-awal kasus dengan lantang mengklaim A..B..C..D, tapi kemudian tiba-tiba diralat dan bikin klaim baru lagi. ini juga dugaan, apakah ada gangguan jiwa atau tidak melalui test ini,” kata Anjas di Thailand.

Anjas mengatakan, saat menjalani test kesehatan atau tes kejiawaan dalam upaya mengungkan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Danu harus menjawab banyak soal.

Bukan masalah jawabannya benar atau salah, karena tujuannya dalam kontek pengungkapan kasus pembunuhan Subang untuk mengetahui apa yang ada dalam pikiran Danu.

Untuk itu, lanjut Anjas tim penyidik harus melakukan test secara ilmiah. Bagian dari hasil test kejiawaan ini adalah untuk mengungkap orang itu psikopat atau sosiopat, atau mengapa orang itu suka berbohong, atau apakah orang itu berkepribadian ganda, dsb.

Hal tersebut disampaikan Anjas di kanal Youtube Anjas di Thailand yang tayang pada Kamis 9 Desember 2021 sore.

Tentu ada alasan mengapa tim penyidik kasus pembunuhan Subang di Polda, harus melakukan test kesehatan dan test kejiwaan kepada saksi Danu, apakah ini diperlukan sebagai petunjuk untuk mengarahkan kepada siapa tersangkanya.

Menurut Anjastest kesehatan yang biasa diperlukan untuk pendaftaran peserta masuk jadi polisi atau tentara adalah dengan mengetas secara fisik seperti lari atau di treadmill.

Baca Juga: Uang Bernilai Fantastiskah Dibalik Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang? Mungkinkah Ada Oknum Yang Terlibat

Namun, dalam kontek ini berbeda karena terkait dengan pengungkapan kasus pembunuhan Subang, jadi tidak relevan jika harus menjalani test secara fisik.

Dengan pertimbangan ini, Anjas menilai test kesehatan yang dimaksud yang harus dilakukan Danu adalah test kejiwaan.

Test kesehatan yang dimaksud adalah untuk mengetahui untuk mengetahui kesehatan jiwa atau pikiran.

Menurut Anjas seperti dalam pembahasan-pembahasan sebelumnya soal apakah pelaku yang terlibat dalam kasus pembunuhan Subang itu psikopat atau sosiopat, atau berkepribadian ganda, tentu harus dilakukan test oleh ahlinya.

Sementara kuasa hukum DanuAchmad Taufan sebelumnya mengemukakan bahwa test kesehatan dan kejiawaan yang dilakukan kliennya itu karena Danu memiliki penyakit kulit yang sensitif yang bahkan menimbulkan luka kalau digaruk.

Menurutnya, test yang dijalani Danu di Rumah Sakit Sartika Asih Bandung itu merupakan test biasa yang sesuai dengan aturan rumah sakit.

Sosok nama Danu muncul dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, nama Danu begitu sering dibicarakan warga Subang dan para netizen karena belum tuntasnya misteri pembunuhan ini yang telah memakan waktu hampir 4 bulan ini.

Danu merupakan salah satu saksi yang masih diperiksa secara intensif di antara sekian puluh saksi lain sejak awal kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang mencuat.***

***

 

Editor: Danny tarigan

Tags

Terkini

Terpopuler