Bukti Kelihaian Terduga Pelaku Pembunuh Ibu dan Anak di Subang: Selama Ini Polisi Sudah Memeriksa Terduga

2 Januari 2022, 09:30 WIB
Bukti Kelihaian Terduga Pelaku Pembunuh Ibu dan Anak di Subang: Selama Ini Polisi Sudah Memeriksa Terduga /Instagram/@rohman_hidayat_rhp/

SEPUTAR CIBUBUR - Pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang memang tergolong lihai dan licin.

Hal tersebut terbukti hingga memasuki awal tahun 2022 ini sang pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang masih bebas berkeliaran dan menghirup udara bebas.

Bukti kelihaian terduga pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang juga terlihat dari cara pelaku dalam menghilangkan jejak dan mengecoh penyidik yang mungkin saja selama ini telah di periksa sebagai saksi.

Baca Juga: Kasus Subang Terbaru: Inilah Isi Percakapan Yosef dan Anjas Via WhatsApp

Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang sekarang telah memasuki waktu yang krusial dengan Polda Jabar telah merilis sketsa saksi diduga pelaku (saksi potensial) pembunuh ibu dan anak di Subang ini.

"Kami sudah melakukan langkah memeriksa saksi diduga pelaku (saksi potensial) dengan mendapatkan sketsa wajah dari terduga yang potensial dalam kasus tersebut", ungkap Kombes Pol Yani Sudarto.

Kombes Pol Yani Sudarto merilis total saksi yang diperiksa sudah 69 saksi, 15 diantaranya saksi dari keluarga, 11 saksi yang saat itu melintas dan 32 saksi untuk menentukan alibi, sedangkan 11 saksi lainnya tidak berhubungan dengan peristiwa, tapi diambil keterangannya.

Dari 69 saksi yang diperiksa polisi salah satu diduga pelaku atau saksi potensial yang diduga sebagai pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang.

Keberadaan CCTV yang dianggap ada korelasinya dengan aksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, kata Yani, juga tak luput dari pemeriksaan.

Menurut Kombes Pol Yani, analisa CCTV dilakukan terhadap 40-50 titik yang diambil sepanjang 50 kilo meter dari lokasi kejadian.

Saat ditanya para wartawan mengapa kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini lambat dalam pengungkapannya?

"Kasus ini tingkat kesulitannya sangat tinggi, karena sampai saat ini penyidik belum dapat memastikan dua alat bukti," ungkap Kombes Pol Yani

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Terkini: Pemanggilan Indra Zaenal Oleh Mabes Polri, Ada Apa Gerangan

"Memang dalam pengungkapan suatu perkara itu tergantung bukti-buktinya, ada yang cepat dan lama, seperti kasus perampokan My Bank itu cepat," kata Kapolda Jabar Suntana kepada wartawan di Mapolda Jabar, Rabu 29 Desember 2021.

Seperti dikutip dalam kanal Youtube Anjas di Thailand dengan judul "GAMBAR DENAH LOKASI YG DIPAKAI PELAKU SUBANG ?? DIA YG MEMBANTU ??"

Anjas Thailand membahas soal pernyataan Kompolnas Benny Mamoto. Intinya menyebut bahwa saksi di TKP minim, CCTV mati dan ditemukan lebih dari 50 DNA.

CCTV mati itu bukan karena kebetulan, diduga komplotan pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang dengan korban Tuti Amel, memiliki peta.

"Mungkin ada salah satu mereka menggambar peta titik CCTV yang aktif dan yang mana tidak aktif," ujar Anjas dalam yotube Anjas di Thailand seperti dikutip Deskjabar, beberapa waktu yang lalu.

"Ada dugaan si pelaku pada saat mengetahui CCTV aktif mana saja, pelakunya sudah tahu nanti akan dicurigai tapi ada bukti ke dia cukup kuat, CCTV cukup jauh kejadian, di waktu tertentu melawat dari CCTV pergi datang, bahwa dia tidak terlibat," ujar Anjas Thailand.

Pelaku lihai dalam forensik

Pertanyaan mengapa ahli forensik dr. Sumy Hastry Purwanti tidak mau membeberkan hasil autopsi kedua terhadap korban pembunuhan ibu dan anak di Subang, akhirnya terungkap.

Dalam acara live 'Forensic Talk' dengan tema 'Kasus Subang' yang diselenggarakan Pusat Forensik Terintegrasi Universitas Indonesia (UI) dr Sumy Hastry menjelaskan.

"Saya dan juga ahli (forensik) yang lain tuh hanya berbicara atau menyerahkan hasil ke penyidik atau nanti berbicara di pengadilan. Jadi banyak rekan-rekan yang meminta apa hasil otopsi kedua (kasus Subang) kita tidak bisa bicara”, ujar dr Sumy Hastry.

Begitu juga soal kenapa (setelah melakukan autopsi kedua kasus Subang) dirinya tidak segera menentukan tersangka atau pelakunya, Hastry menegaskan bahwa itu bukan kewenangannya tapi itu ranahnya penyidik.

"Saya kan hanya bantuan teknis sebagai dokter forensik. Forensik itu berbicara jika ada manusia meninggal tidak wajar. Apakah dia korban pembunuhan, bunuh diri, kecelakaan atau meninggal karena tidak wajar lainnya”, jelas dr. Hastry.

dr Sumy Hastry mengatakan dalam perbincangannya di kanal Youtube milik Denny Darko yang tayang beberapa waktu lalu

"dr Sumy Hastry mengungkapkan, bahkan di jenazah korban pembunuhan ibu dan anak di Subang, Tuti dan Amalia sudah tak ditemukan sidik jari.

Menurut Hastry, sidik jari di jenazah Tuti dan Amel sudah hilang karena lebih dulu dibersihkan oleh pelaku.

Cara menghilangkan jejak sidik jari dalam tubuh dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang adalah orang yang memang ahli atau mengetahui forensik.

Apa yang dilakukan pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang dengan membersihkan (memandikan?), jenazah korban Tuti dan Amel, kata dr. Hastry, sudah jelas maksudnya untuk menghilangkan jejak.

Atas dasar itulah, dr Hastry berkesimpulan jika pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang memiliki ilmu pengetahuan luar biasa dan sangat paham dunia forensik.

Seperti telah diketahui sebelumnya kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang mulai muncul ke publik sejak tanggal 18 Agustus 2021.

Kedua korban pembunuhan di Subang, Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan dalam kondisi mengenaskan ditumpuk dalam bagasi kendaraan.***

Editor: Danny tarigan

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler