Dialog dengan Wartawan, Prabowo Subianto Jelaskan Alasan Dirinya Bergabung dengan Jokowi

4 Januari 2024, 17:14 WIB
Prabowo Subianto Hadiri Dialog Capres PWI, jelaskan alasan gabung dengan Jokowi /Istimewa

SEPUTAR CIBUBUR - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto mengungkapkan, alasan mengapa dirinya bersedia bergabung dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo, padahal saat itu adalah rival utamanya.

Keputusan Prabowo yang menerima pinangan Jokowi untuk jadi pembantunya di bidang pertahanan bukannya tanpa risiko. Gabungnya Ketua Umum DPP Partai Gerindra dengan Jokowi, kemudian banyak mengecewakan pendukungnya yang anti pemerintahan Jokowi. 

Namun risiko itu tetap diambil mantan Komandan Kopassus itu. Dia beralasan bukan karena adanya chemistry, tetapi karena kesamaan visi dan misi.

Baca Juga: Diduga Terlilit Hutang Bos Limbah Ditemukan Tewas Gantung Diri Tinggal Surat Wasiat

Prabowo, di hadapan pengurus PWI Pusat di Kantor Dewan Pers, Jakarta, Kamis, 4 Januari 2024 menegaskan dirinya dan Presiden Jokowi punya tekad yang sama untuk mewujudkan Indonesia yang makmur.

"Kenapa saya menyatu dengan Pak Jokowi? Bukan karena chemistry, (atau) kami bekas pesaing, tidak! Karena, visi beliau sama dengan visi saya, Indonesia harus makmur, kekayaan kita harus kita makan sendiri, harus kita olah, dan kita tidak boleh izinkan Indonesia diambil kekayaannya terus dan tidak ada nilai tambah untuk rakyat Indonesia," kata Prabowo saat acara dialog dengan pengurus PWI Pusat.

Oleh karena itu, hilirisasi, yang telah dirintis Presiden Jokowi, pun menjadi agenda prioritas Prabowo jika dia terpilih sebagai Presiden RI dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca Juga: PLN Mampu Tekan 1,05 Juta Ton CO2 Emisi Karbon Lewat Teknologi Co-Firing

"Hilirisasi adalah kunci, salah satu kunci utama dari kemakmuran anak-anak dan cucu-cucu kita. Ini misi saya, ini perjuangan saya, dan inti dari strategi pembangunan saya," ujar Prabowo.

Di acara itu, dia melanjutkan kebijakan-kebijakan pemerintahan sebelumnya yang terbukti efektif tentu patut dilanjutkan, tetapi jika ada yang kurang pun harus diperbaiki dan disempurnakan.

"Marilah kita paham dan mengerti negara kita sangat besar, kekurangan kita banyak, tetapi itikad memperbaiki ada," ucap capres nomor urut 2 itu.

Baca Juga: Ramalan Bintang Aries dan Taurus, Kamis 4 Januari 2024: Penting bagi Anda untuk Menjaga Emosi di Tempat Kerja

Prabowo menyebut dia telah mengumpulkan orang-orang terbaik di Indonesia, para ahli, pakar, dan praktisi untuk menyusun strategi pembangunan bangsa.

Dari hasil rumusan para ahli itu, Prabowo menilai stunting masih menjadi masalah yang harus dituntaskan. Dia pun mengusung program bagi-bagi susu dan makan siang gratis kepada para pelajar dan santri, serta program bantuan gizi untuk para ibu hamil.

Tujuannya, selain untuk menghapus stunting, juga untuk menciptakan generasi penerus yang sehat jasmani-nya dan produktif. "Tujuannya, Indonesia negara maju yang akan menjadi negara produktif, bukan pasar untuk orang lain," tutur Prabowo.

Baca Juga: Rizal Ramli Dimakamkan, Siang Ini di TPU Jeruk Purut

Prabowo pada hari ke-38 kampanye, bertemu para pengurus PWI Pusat di Kantor Dewan Pers, Jakarta, Kamis. Dia tiba di Kantor Dewan Pers sekitar pukul 12.30 WIB dan kedatangannya disambut oleh Ketua Umum PWI Pusat Hendri Ch Bangun.

Di dalam ruangan, Prabowo memaparkan visi, misi, dan program-programnya sebagai capres, kemudian dia menjawab beberapa pertanyaan dari pengurus PWI.

Pertanyaan-pertanyaan itu di antaranya terkait sikap Prabowo terhadap demokrasi, kemudian program bagi-bagi susu dan kesetaraan gender.

Baca Juga: Muhaimin Sebut Bansos Uang Rakyat Bukan Bantuan Jokowi

Selepas pertemuan itu, yang berlangsung selama kurang lebih 1 jam, Prabowo meninggalkan acara ditemani Ketua Umum PWI Pusat. Prabowo melanjutkan perjalanan ke Istana Bogor untuk rapat bersama Presiden RI Joko Widodo pada pukul 14.00 WIB. ***

Editor: Erlan Kallo

Tags

Terkini

Terpopuler