Feri Amsari : Pemilu 2024 dikotori Politik Gentong Babi

19 Februari 2024, 17:00 WIB
Pengamat Hukum dan Tata Negara sekaligus aktivis antikorupsi, Feri Amsari. /ANTARA

SEPUTAR CIBUBUR-Pakar hukum Tata negara Feri Amsari menjelaskan Pemilu 2024 telah dikotori dengan politik gentong babi.

Istilah politik gentong babi dipergunakan terkait kecurangan pemilu usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) diduga kuat menyalahgunakan wewenang dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Politik gentong babi terjadi lama sekali di Amerika Serikat dari tahun 1800-an ketika perbudakan terjadi," kata Feri dalam podcast Abraham Samad, Senin 19  Februari 2024.

 Baca Juga: Bobby Akan Temani Prabowo Masuk Istana Negara

Feri mengungkapkan, politik gentong babi dilakukan para penguasa waktu itu.

Mereka mengawetkan daging babi untuk dilemparkan kepada para budak agar mereka berebut.

"Mereka berharap kebaikan tuannya karena dapat jatah makanan. Ini cara membujuk agar bisa terus bekerja sebagai budak di masa itu," ujar dia.

 Baca Juga: Anak Vincent Rompies Lakukan Perundungan, Netizen : Mario Dandy Jilid 2

Feri menyebut hal yang sama terjadi di era penjajahan. Politik gentong babi dilakukan agar mereka tunduk kepada para penjajah.

 "Konsep gentong babi diterapkan termasuk di kita. Bansos (bantuan sosial) dibagi-bagi menuju hari H (pencoblosan)," jelas dia.

Praktik lainnya, yakni merapel bantuan langsung tunai (BLT). Kemudian membagikan bansos beras termasuk meningkatkan gaji penyelenggara pemilu dan aparat.

 "Politik gentong babi supaya memaklumi kecurangan dengan memberi insentif lebih dulu. Ini tidak sehat bagi demokrasi, tapi ada sebagian kalangan yang maklum," ucap dia.***

Editor: Ruth Tobing

Tags

Terkini

Terpopuler