SEPUTAR CIBUBUR – Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti mengingatkan adanya potensi pragmatisme politik yang dilakukan tokoh-tokoh politik yang akan maju dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Karena dorongan politik praktis itu, Ray Rangkuti memprediksi, bakal capres dan cawapres di Pilpres 2024 lebih didominasi oleh para petinggi dan kader partai politik.
Sementara para kepada daerah yang namanya disebut-sebut populer dalam berbagai survei, dan memiliki tingkat elektabilitas cukup tinggi tidak akan dapat kendaraan untuk maju bertarung.
Baca Juga: GeNose tak Lagi Dipakai Sebagai Syarat Perjalanan, Tim Pengembang Sebut Kesimpulan Sepihak
Tokoh-tokoh yang dinilai sedang bersinar oleh sejumlah pengamat, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, tampaknya harus berjuang keras jika ingin maju di Pilpres 2024.
Hal ini disampaikan Ray Rangkuti dalam sebuah diskusi, di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ray Rangkuti mengatakan, saat ini tingkat seorang tokoh (yang tidak populer) dapat diusahakan lewat kerja-kerja para kader di internal partai.
Baca Juga: 5 Juta Orang di Jakarta Telah Divaksin Covid-19
Paling tidak ada banyak cara untuk mengkatrol popularitas tokoh tersebut, salah satunya lewat jaringan media yang turut dikendalikan sejumlah pimpinan partai politik. Selain itu melalui modal-modal lainnya.