Kementerian PUPR Tata Kawasan Pusaka Lasem Sebagai Destinasi Wisata  Budaya dan Religi

- 19 Desember 2021, 13:45 WIB
Bangunan Pusaka di Lasem
Bangunan Pusaka di Lasem /Kamsari/Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR

 

SEPUTAR CIBUBUR  - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memulai penataan kawasan pusaka Lasem di Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah. Lasem dikenal sebagai kawasan bersejarah dengan berbagai perpaduan budaya yang menjadi simbol kebhinnekaan Nusantara.

“Konsep penataan kawasan disesuaikan dengan fungsi kota sebagai kota budaya dan destinasi wisata yang selaras dengan lingkungan dan tetap mempertahankan kearifan lokal. Hal ini dilakukan mulai dari tahap perencanaan, pembangunan hingga pengawasannya,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Baca Juga: Perluas Akses Pembayaran Pajak Bank DKI Hadir di Gerai Samsat PGC Cililitan

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR mengatakan, penataan  Kota Pusaka Lasem harus dilakukan secara cermat dan hati-hati, tidak hanya dari sisi pekerjaan fisiknya, namun juga harus mampu menghadirkan kembali nilai-nilai sejarah kota pusaka tersebut.

"Kunjungan kerja ini merupakan perintah langsung Bapak Menteri PUPR untuk mengecek progres di lapangan. Penataan kawasan pusaka atau cagar budaya seperti ini harus sangat cermat dan hati-hati. Kita harus mampu menghadirkan kembali nilai-nilai sejarah sehingga dapat membawa pengunjung  ke masa lalu untuk memahami arti penting  kota pusaka ini melalui keberadaan Masjid Jami berarsitektur Jawa yang didirikan 1588 M sekaligus simbol masuk dan berkembangnya Islam di Pulau Jawa. Selain itu, makam, alun-alun, kampung pecinan dan kawasan sekitarnya yang sudah berkembang sejak zaman Majapahit," kata Endra.

Untuk itu Endra meminta agar pihak konsultan dan kontraktor menggandeng ahli sejarah dan arsitek yang mampu mengarahkan proses revitalisasi bangunan dan penataan kawasan bersejarah tersebut, sehingga nantinya selain sebagai tempat wisata religi juga sebagai sarana belajar.

"Saya minta kepada pelaksana agar sejarah kawasan pusaka Lasem dituliskan dalam bentuk yang informatif dan tahan lama, dan diletakkan di tempat-tempat yang mudah dijangkau dan dibaca pengunjung. Kalau bisa ditulis dalam beberapa bahasa, selain bahasa Indonesia,  dilengkapi peta dan layout Kota Lasem di masa lampau. Jangan hanya melaksanakan kegiatan fisik, namun ruh kawasan ini tidak terungkap. Untuk itu narasinya harus disiapkan dengan baik," tutur Endra.

Penataan Kawasan Pusaka Lasem mulai dilaksanakan selama 360 hari kalender sejak tanggal kontrak 24 Agustus 2021 dan direncanakan selesai 18 Agustus 2022. Saat ini progres konstruksinya sebesar 25,28%.

Halaman:

Editor: Kamsari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x