Munarman yang kini sedang menghadapi dakwaan tindak pidana terorisme itu menilai, juga mengungkapkan bahwa pemerintah Amerika Serikat bekerja sama dengan media mainstream di Tanah Air untuk meliberalisasi Islam, termasuk FPI.
Menurutnya grand design tersebut bukan hanya dilakukan dalam skala nasional, melainkan global.
"Kedutaan Amerika di biro komunikasinya dan biro komunikasi ini, ini adalah dana yang tidak dilaporkan ke APBN Amerika, di bawah information public service bahwa mereka bekerja sama dengan media-media mainstream di Indonesia untuk membuat acara-acara meliberalisasi Islam di Indonesia. Saya punya laporannya, konkret kok," tegasnya.*** Harumbi Prastya Hidayahningrum/seputartangsel.com