Tudingan Mengejutkan Munarman Soal Amerika di Balik Liberalisasi Islam di Indonesia, Ungkap Punya Bukti

- 23 Desember 2021, 19:50 WIB
Munarman mengungkap tudingan soal liberalisasi Islam
Munarman mengungkap tudingan soal liberalisasi Islam /PMJ News/Dok Net

SEPUTAR CIBUBUR - Mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman mengungkapkan soal framing yang dibangun untuk mendiskreditkan FPI.

Menurut Munarman FPI dinarasikan negatif seperti yang beredar di sebagian besar media massa.

Munarman juga mengungkapkan media mainstream bekerja sama dengan pemerintah Amerika Srikat untuk meliberalisasi Islam.

Baca Juga: Bocoran Mengejutkan Larissa Chou Soal Nafkah untuk Yusuf dari Alvin Faiz: Tak Bantu Pengobatan

Hal itu dinyatakan Munarman seperti dikutip dari kanal YouTube Refly Harun pada Kamis, 23 Desember 2021.

Menurut Munarman FPI tidak membuka komunikasi dengan media massa sejak awal berdiri tahun 1998.

Jadi, sebagian besar informasi yang beredar di media massa merupakan narasi yang dibuat oleh pihak-pihak yang memusuhi FPI.

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG, Duel Vietnam vs Thailand, AFF Suzuki Cup 2020: Cek Link Live Streaming Gratis

Munarman mengatakan, yang dimaksud dengan musuh-musuh FPI adalah mereka yang anti terhadap kelompok Islam.

"Memang mereka mem-framing, jadi yang dimunculkan di televisi-televisi itu ya gambar-gambar FPI lagi sweeping, lagi bentrok," kata Munarman.

Munarman menceritakan, banyak orang yang dahulunya membenci FPI dan Imam Besar Habib Rizieq Shihab karena mendapatkan informasi yang salah. Karenanya, pihaknya pun aktif dalam mensosialisasikan kegiatan organisasi tersebut.

Ia menjelaskan, ada tiga medan perjuangan di FPI, yakni medan dakwah, medan isbah, dan medan jihad.

Baca Juga: Kronologi Petaka Nasabah Prioritas BRI, Klarifikasi Dana Transfer Malah Dipidana

Melalui dakwah, Munarman menyebut FPI banyak melakukan amalan sosial. Misalnya dengan pembangunan dan rehabilitasi rumah-rumah, bantuan pendidikan untuk anak-anak yatim, bantuan medis untuk orang-orang yang sakit, dan relawan-relawan yang diturunkan ketika ada bencana.

Ia menegaskan, ada kelompok-kelompok yang memang hidup dari memfitnah dan melabel FPI.

"Memang ada kelompok-kelompok yang kerjanya setiap hari atau hidupnya dari memfitnah FPI, membuat labeling kepada FPI. Mereka mendapatkan rating juga, mendapatkan dana, mendapatkan macam-macam mereka mengajukan proposal untuk stigma. Itu diajukan ke berbagai funding agency, termasuk funding agency dalam negeri," ungkapnya.

"Bahkan yang demo-demo ini, yang belakangan marak demo anti terhadap Habib Rizieq, itu pun ada arrangement-nya, ada arranger-nya, ada dananya, ada motornya," lanjutnya.

Hal tersebut yang menyebabkan FPI dianggap sebagai preman, tukang palak, dan berbagai stigma lainnya.

Demikian dikutip seputarcibubur.com dari artikel berjudul "Munarman Soal Tuduhan kepada FPI: Amerika Bekerja Sama dengan Media di Indonesia untuk Meliberalisasi Islam" yang telah tayang di seputartangsel.com.

Munarman yang kini sedang menghadapi dakwaan tindak pidana terorisme itu menilai, juga mengungkapkan bahwa pemerintah Amerika Serikat bekerja sama dengan media mainstream di Tanah Air untuk meliberalisasi Islam, termasuk FPI.

Menurutnya grand design tersebut bukan hanya dilakukan dalam skala nasional, melainkan global.

"Kedutaan Amerika di biro komunikasinya dan biro komunikasi ini, ini adalah dana yang tidak dilaporkan ke APBN Amerika, di bawah information public service bahwa mereka bekerja sama dengan media-media mainstream di Indonesia untuk membuat acara-acara meliberalisasi Islam di Indonesia. Saya punya laporannya, konkret kok," tegasnya.*** Harumbi Prastya Hidayahningrum/seputartangsel.com

Editor: sugiharto basith budiman

Sumber: Seputartangsel.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah