Mahfud MD Sebut Kasus Wanita Penerobos Istana Negara Bukti Masih Adanya Radikalisme di Indonesia

- 29 Oktober 2022, 10:01 WIB
Menkopolhukam Mahfud MD (tengah).
Menkopolhukam Mahfud MD (tengah). /Portal Jember/Angga Juli Setiawan

SEPUTAR CIBUBUR - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan,  adanya perempuan bercadar penerobos Istana Negara dengan membawa pistol FN dan kitab suci, merupakan bukti bahwa radikalisme masih ada di Indonesia.

Untungnya aksi teror itu berhasil digagalkan oleh anggota Pasukan Pengamanan Presiden(Paspampres). Wanita yang belakangan diketahui bernama Siti Elina alias SE itu sempat menodongkan senjata kepada petugas.

Saat ini polisi sudah menetapkan wanita penerobos Istana Negara itu sebagai tersangka dan sedang menjalan rangkai pemeriksaan.

Baca Juga: Berhasil Tangkap Bandar Judi Online Apin BK di Luar Negeri, ini Pujian Mahfud ke Kapolri

"Bahwa kemarin ada seorang perempuan yang menerobos Istana negara dengan membawa pistol FN, Itu sebagai bukti bahwa radikalisme itu masih ada," kata Mahfud kepada wartawan usai mengisi kuliah umum di Universitas Jember, Jumat, 28 Oktober 2022.

Dengan masih adanya paham radikal itu, Mahfud mengingatkan masih perlu adanya penguatan di masyarakat. Khususnya kalangan pelajar dan mahasiswa.

"Maka dimulai dari berbagai lembaga pendidikan dan juga di rumah. Bahwa negara ini adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kepada kita kesempatan untuk maju seperti sekarang," tuturnya.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut TGIPF Tragedi Kanjuruhan Targetkan 3 Minggu Laporkan Hasil Kerja ke Jokowi

"Nilai dasarnya adalah Pancasila sebagai kesepakatan bersama. Kalau dalam bahasa agama itu Pancasila itu janji suci untuk hidup bersama. Itu nilai dasarnya," sambungnya.

Halaman:

Editor: Erlan Kallo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x