SEPUTAR CIBUBUR - Sebagai upaya pencegahan kebencanaan, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan BSI Maslahat bersinergi dengan Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) University, serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar pelatihan dan penanaman 2.500 pohon Pandan Laut (Pandanus odorifer) di pesisir pantai Desa Panggarangan, Lebak, Banten.
Sinergi ini diikuti seluruh delegasi dari 6 negara asia yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Bangladesh, dan Seychelles yang bekerjasama dengan BMKG, GMLS, dan BRIN.
Hadir dalam acara ini Departement Head Sustainable Finance BSI Aris W Setiawan, Direktur Care Program BSI Maslahat Ilham Syahputra, dan Manager BSI Care Group BSI Maslahat Dedi Setiawan.
Baca Juga: Pelajar Asal Surakarta Ini Terima Beasiswa BSI Maslahat, Apa Prestasinya
Direktur Care Program BSI Maslahat Ilham Syahputra menjelaskan, pandan laut memiliki fungsi sebagai benteng pesisir, atau sabuk hijau dalam mengurangi dampak jika terjadi tsunami.
“Pandan laut juga memiliki aspek ekonomis yang dapat dikembangkan dan bermanfaat dalam aspek pemberdayaan ekonomi komunitas untuk meningkatkan kapasitas serta mendukung kampanye kesiapsiagaan bencana ini,” kata Ilham.
Mitigasi dan preventif juga dilakukan dalam bentuk penyelamatan lingkungan area pesisir melalui penanaman pohon yang mengurangi abrasi air laut. Melalui budidaya pandan laut yang diapresiasi oleh BMKG dari berbagai negara diantaranya Malaysia, Thailand, Filipina, Bangladesh dan Seychelles.
Program penanaman Pandan Laut ini diharapkan bisa berkelanjutan dan memberikan manfaat yang luas dalam berbagai aspek terutama ekonomi kebencanaan bagi seluruh pemangku kepentingan. Selain itu penanaman ini merupakan wujud nyata program berkelanjutan penanganan pra bencana yang bersinggungan dengan aktivitas ekonomi masyarakat.
Baca Juga: Tingkatkan Literasi ZISWAF Pegawai Perusahaan BUMN, BSI Luncurkan Program Muda Berbagi
“BSI Maslahat dan Gugus Mitigasi Lebak Selatan menginisiasi beberapa program kegiatan yang memiliki semangat pemberdayaan ekonomi komunitas untuk meningkatkan kapasitas serta ketahanan Desa dalam menghadapi kondisi darurat, lalu bangkit kembali bila terjadi bencana,” kata Ilham Syahputra.
Pandan laut dipilih karena struktur tanaman yang kokoh dan mampu hidup di perairan, memiliki fungsi ekologi menahan abrasi pantai, mengurangi dampak pasang terhadap ekosistem darat, mitigasi tsunami, serta meminimalisir kerusakan.
Berdasarkan data World Risk Report 2022 Indonesia merupakan negara dengan risiko bencana terbesar ketiga di dunia. Salah satu bencana yang terjadi di Indonesia adalah gempa dan tsunami. BMKG telah melakukan penelitian dan terdapat potensi gempa 8.7 SR di zon Megathrust Selat Sunda yang dapat menyebabkan tsunami. Berangkat dari hal tersebut, Bank Syariah Indonesia menginisiasi program Desa Tangguh BSI.
Baca Juga: Petambak Bandeng Binaan Desa BSI Aceh Berhasil Tembus Ekspor
Desa Tangguh BSI merupakan program pemberdayaan masyarakat yang dibangun sebagai desa tanggap bencana melalui pemberian pelatihan persiapan dan pencegahan bencana, serta budidaya tanaman yang berfungsi sebagai pencegahan bencana sekaligus memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat.
Hingga November 2022, BSI telah menyalurkan dana program kemanusiaan dan tanggap bencana mencapai Rp 612 juta dengan fokus program diantaranya pelatihan pencegahan bencana, persiapan alat evakuasi bencana, dan budidaya tanaman yang membawa nilai ekonomi serta lingkungan.
BSI Maslahat merupakan mitra strategis dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dalam melakukan penyaluran dan penghimpunan dana ZISWAF, CSR dan Dana Sosial yang berpacu pada indikator sustainability. Sehingga pemanfaatan programnya dapat berdampak luas. (Lucius GK)