AHY juga menegaskan, sejak awal partainya menolak sistem proporsional tertutup karena sistem itu merampas hak rakyat.
"Saya ingin menggaris bawahi, pertama jangan sampai ada hak rakyat dalam kehidupan demokrasi ini yang dirampas, jika terjadi pemilu tertutup, maka rakyat tidak bisa memilih langsung wakil-wakil rakyatnya. Padahal kita ingin semua menggunakan haknya dan tidak seperti membeli kucing dalam karung," tegas AHY.
Oleh karena itu, dia berharap siapa pun pemimpin yang terpilih nanti dapat membawa perubahan. Dia juga berharap sistem terbuka proporsional bisa tetap dijalankan sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku saat ini.
Dia menambahkan, dengan sistem proporsional tertutup atau mencoblos nama partai tentunya dapat meruntuhkan semangat para kader.
"Jangan sampai mereka berjibaku, berusaha berjuang untuk dapat suara, kemudian rontok semangatnya karena berubah sistem, dan kami ingin yang terbaik lah, bawa aspirasi masyarakat luas," tuturnya. ***