PKB Dikabarkan Merapat ke Koalisi Perubaha dan Persatuan, PAN: Sebaiknya Sampaikan Secara Terbuka

- 1 September 2023, 08:51 WIB
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. /ANTARA/Mohammad Ayudha/

SEPUTAR CIBUBUR - Isu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan hengkang pasca digantinya nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM) makin santer.

Ketua Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengaku tidak diberitahu oleh Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto adalah berubahan nama koalisi pasca bergabungnya Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay meminta PKB menyampaikan secara terbuka jika benar partai tersebut keluar dari KIM dan bergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

Baca Juga: Beredar Kabar Partai Golkar Bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) Bersama Gerindra dan PKB

“Jika benar PKB akan bergabung dengan KPP, sebaiknya disampaikan saja secara terbuka. PKB sudah sepantasnya pamitan dengan semua partai Koalisi Indonesia Maju, sikap itu tentu akan sangat patriotik dan kesatria,” kata Saleh, seperti dikutip Antara, Jumat, 1 September 2023.

Dia menilai jika benar PKB bergabung ke KPP, maka sebaiknya partai politik yang berada di KIM diberitahu secara resmi agar tidak ada tafsir yang salah dan tidak tepat.

Menurut dia, sampai saat ini informasi terkait keluarnya PKB dari KIM, diperoleh dari media yang disampaikan pengurus DPP Partai Demokrat.

Baca Juga: Minggu Depan PAN dan Gerindra Bertemu, Sinyal Kuat Erick Thohir Cawapres Prabowo?

“Sampai sekarang informasinya masih diperoleh dari media, itu disampaikan oleh pengurus partai Demokrat. Apakah benar akan pindah atau masih tetap bersama, belum ada pemberitahuan dari PKB,” ujarnya.

Saleh mengatakan PAN menghormati jika benar PKB bergabung dengan KPP. Menurut dia, keputusan itu adalah tindakan terbaik yang memang harus diambil PKB karena sejak Golkar dan PAN mendukung Prabowo, ada kesan tidak nyaman dari PKB.

"Kita sama-sama sudah paham bahwa PKB terkesan khawatir terhadap adanya kompetitor lain dalam penentuan cawapres Prabowo. Andaikata Cak Imin disepakati sebagai cawapres Prabowo, pasti PKB akan tetap di Koalisi Indonesia Maju,” katanya.

Baca Juga: Hadapi Krisis Iklim, Pakar Lingkungan Serukan Percepatan PLTA

Karena itu menurut dia, keluarnya PKB dari KIM bukan terkait bergabungnya Golkar dan PAN serta bukan soal perubahan nama koalisi.

“Ini adalah manuver PKB untuk mencari tempat bagi Cak Imin sebagai cawapres. Pada banyak kesempatan, hal ini disampaikan para pengurus PKB secara terbuka,” ujarnya.

Saleh mengungkapkan bahwa KIM belum pernah secara khusus membicarakan bakal cawapres pendamping Prabowo. Saat ini menurut dia, tahapannya masih pengumuman nama dan penyusunan agenda bersama.

Baca Juga: Hana Business Square Tahap 1 Sold Out, Minta Maaf Harvest City Batal Launching

“Soal cawapres, akan ditentukan kemudian dengan pendekatan musyawarah mufakat. Semua partai akan dilibatkan secara adil dan setara,” katanya.

Menurut dia, di internal KIM tidak ada yang ditinggalkan karena semua dilibatkan dan diajak bicara. Dia mengatakan kalau ada yang merasa ditinggalkan, itu mungkin hanya cara untuk mencari jalan keluar yang halus sehingga tidak elok keluar tanpa ada alasan. ***

Editor: Erlan Kallo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah