SEPUTAR CIBUBUR- Pengamat Politik Ubedilah Badrun menegaskan Presiden Jokowi berperan besar dalam kemunduran demokrasi Indonesia.
Ubedilah menyatakan, peranan besar Jokowi dalam memundurkan demokrasi sudah terlihat sejak dia mendukung Revisi UU KPK pada 2019.
"Setelah revisi UU KPK itu, Presiden seolah-olah memberi ruang pada jajarannya untuk bertindak koruptif tapi bermain 'cantik'," ujar Ubedilah dalam edisi perdana podcast Narada Syndicate Demokrasi di Indonesia. Podcast kali ini dipandu oleh Kusfiardi, seorang aktivis 1998, belum lama ini.
Ubedilah melanjutkan, pasca revisi UU KPK itu sangat tampak juga nepotisme yang melibatkan Jokowi dan anak-anaknya dalam bisnis terjadi.
Ubedilah menegaskan, nepotisme itu sangat merusak demokrasi.
"Dan sekarang semakin terbukti, karena Gibran anak Presiden, dia bisa jadi calon wakil presiden," ujar Ubedilah.
Baca Juga: Update Harga Emas Antam: Harga Jual Kembali (Buyback) Emas Batangan Antam Sabtu Pagi Turun Rp15.000
Menurut Ubedilah, Jokowi juga tak mendengar aspirasi publik yang menolak UU Omnibus Law.