Pilot Tidur dalam Penerbangan, Pengamat Sebut Hal Biasa

- 10 Maret 2024, 16:51 WIB
Ilustrasi - Pesawat Batik Air hendak lepas landas atau take off./ANTARA/HO-BKIP Kemenhub/am.
Ilustrasi - Pesawat Batik Air hendak lepas landas atau take off./ANTARA/HO-BKIP Kemenhub/am. /

"Seharusnya ketika ini terjadi, pilot menilai apakah dia cukup atau tidak istirahatnya? Jika memang kurang istirahat, maka dia atau kopilotnya, atau dua-duanya minta diganti," kata Gerry.

Sebelumnya, KNKT menyebutkan Batik Air rute Kendari-Jakarta sempat melenceng arah pada 25 Januari 2024 karena pilot dan kopilot tertidur selama 28 menit.

Pesawat Airbus A320 Batik Air dengan kode registrasi PK-LUV djadwalkan terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, menuju Bandara Halu Oleo, Kendari, dan kembali lagi. Dua pilot dan empat pramugari bertugas dalam penerbangan tersebut.

 Baca Juga: Miris, JK Sebut Gibran Pernah Tolak Mentah Mentah Jadi Kader Golkar

Dalam dokumen yang ditandatangani Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, pada akhir Februari 2024 itu terungkap bahwa pilot kurang istirahat.

Pada saat persiapan penerbangan, kopilot memberitahu pilot bahwa dirinya juga tidak cukup istirahat.

Dalam penerbangan ke Kendari, kopilot tidur sejenak di kokpit atas saran dari kapten pilot.

“Pendaratan di Kendari berlangsung dengan lancar,” kata laporan itu.

Saat kembali ke Jakarta, kopilot bertugas sebagai pilot yang menerbangkan pesawat (pilot flying/PF), sementara kapten pilot bertugas sebagai pilot monitor (pilot monitoring/PM). Sekitar 30 menit setelah lepas landas, kapten pilot meminta izin kepada kopilot untuk beristirahat sejenak.

Pemandu lalu lintas udara tidak mendapatkan respons dari pilot, dan pada saat itu kapten pilot menyadari bahwa pesawat tidak berada pada jalur yang benar dan menemukan kopilot tertidur.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x