Network
Spike keras yang pemain-pemain Popsivo menjaga marjin keunggulan point pada set pertama, 17-15. Varisasi serangan Popsivo terus menambah perolehan angka, 18-14. Bahkan, spike Odina Zayniddinovna dari PLN seakan dapat dibaca dan dihalau pemain-pemain Popsivo, saat time out Popsivo unggul 19-14. Lalu, sang juara bertahan Proliga itu memimpin 22-16.
Dinda Putri mampu mengecoh blocker dari Popsivo sehingga memperpendek ketertinggalan PLN menjadi 19-22. Namun, pemain-pemain Popsivo tak ingin dikejar. Membangun serangan yang efektif. Akhirnya, back attack membuat Popsivo memenangi set pertama 25-19.
Baca Juga: Pengelolaan Keuangan Negara Harus Transparan
Memasuki set kedua, PLN bertindak cepat. Smash keras membuat tim itu meraih angka pertama, 1-0. Popsivo tak tinggal diam dan membalas, namun Odina dan kawan-kawan cukup agresif pada set kedua, tancap gas memimpin 8-3.
Spike keras Nurlaili Kusumah Diningrat membuat perolehan angka PLN terus bertambah dan memimpin 11-4. PLN terus memimpin, 15-6.
Tertinggal cukup jauh, Popsivo coba bangkit. Smash-smash keras coba dilancarkan. Lawannya, terus mempertahankan keunggulan. Saat time out set kedua, PLN memimpn 16-7.
Keunggulan PLN terjaga, jump serve Nurlaili menyumbang angka bagi timnya, memimpin 20-7. Perlawanan diberikan Popsivo, mereka coba mengejar ketertinggalan, 12-23. Keunggulan PLN pun terus terjaga hingga set kedua berakhir dengan skor 25-13.
Memasuki set ketiga, Popsivo gantian tancap gas dengan merebut angka pertama. PLN tak tinggal diam dengan menyamakan kedudukan 1-1. Kejar-kejaran terjadi, skor kembar terjadi lagi, 2-2.
Variasi serangan, seperti back attact yang dilakukan Sari Hartati membuat perolehan angka PLN bertambah dan unggul 7-4. Saat time out pertama set ketiga, PLN unggul 8-5.
