Network
SEPUTAR CIBUBUR – Sebuah unit apartemen, di Tower 6 Lantai UGE, Taman Rasuna, Komplek Epicentrum, Karet Kuningan, Jakarta Selatan, dibobol maling.
Tak tanggung-tanggung barang-barang yang digondol maling di unit Apartemen Taman Rasuna itu dalam jumlah besar, dan anehnya dapat keluar dengan gampang tanpa sepengetahuan pengelola gedung.
“Saya kehilangan AC 4 unit indor dan ourdor, Kulkas, TV 2 unit, dispenser, mikrowave, meja makan, sofa, tempat tidur, lemari, meja rias, jam dinding, kaligrafi, lukisan, semua diangkut. Unit saya semua dihabisin,” tutur korban (pemilik unit) berinisial MP dengan geram.
Baca Juga: Bank Dituntut Salurkan KPR Bersubsidi Tepat Sasaran
Kepada wartawan di kawasan Epicentrum beberapa waktu lalu, MP menceritakan kronologis. Menurutnya, kejadian pembobolan unitnya itu terjadi pada tanggal 10 Mei 2021.
“Awal ada email masuk pada pukul 07.15 WIB, pagi secara berturut-turut, dan saya baca pada pukul 12.00 WIB. Email tersebut dikirim oleh PPPSRS (Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan Rumah Susun) terkait pergantian nama unit kepemilikan,” kata MP.
Email yang masuk, lanjut MP, sampai 3 kali, baru email yang ke empat ada pergantian nama email tersebut, dari atas nama MP diganti dengan nama Bayu Puji Wibowo (BPW).
Baca Juga: Sertipikat HGB Apartemen MGR I Diperpanjang 20 Tahun, PPPSRS Apresiasi Kinerja Badan Pengelola
Padahal menurut MP, dia tidak pernah login ke email PPPSRS sebelumnya, karena juga tidak tahu username dan password-nya.
Barang-barang hasil “jarahan“ itu dapat keluar, kata MP, karena adanya surat jalan barang (keluar) atas nama BPW.
Karena heran mengapa bisa ada surat jalan palsu itu, MP pun mendatangi pihak badan pengelola Apartemen Taman Rasuna dan menanyakan terkait adanya pergantian nama di emailnya, tapi mendapatkan jawaban yang tidak memuaskan.
Baca Juga: Belajarlah dari Investasi Properti Bodong, Kenali Ciri-ciri 'Developer Nakal'
“Pas dicek ke lokasi pada saat itu, pintu dalam keadaan tidak terkunci, dan kondisi unit pada saat itu berantakan habis, dan ada buntelan yang seperti aksi maling belum selesai,” kata MP.
MP yang khawatir maling masih berada dalam unitnya, langsung melapor ke security. Security datang tapi sudah tidak menemukan pelakunyake TKP.
Untuk melihat kejadiannya, MP pun meminta agar CCTV dibuka, tapi dijawab security itu, bahwa mereka sudah tidak memantau CCTV, tapi dengan berada di bawah manajemen atau badan pengelola.
“Lalu saya ditanyakan manajemen, jawabnya Hardisknya rusak, jam 3 sore tadi, pada saat kami menanyakan pukul 4 sore, inilah keanehan yang saya rasakan,” kata MP penuh keheranan.
Baca Juga: Tinggal di Apartemen Jangan Boros Listrik , yuk Hemat Energi
MP sangat menyesalkan kejadian ini dan mempertanyakan tugas dan tanggung jawab badan pengelola dan pengurus PPPSRS yang dinilainya cuek bebek.
Sebagai korban, MP harus mengurus sendiri laporannya ke Polsek setempat tanpa didamping pihak manajemen dan pengurus PPPSRS yang terkesan lepas tangan.
“Pada tanggal 12 Mei, saya WhatsApp General Manajernya yang bernama Deva, menanyakan kenapa saya sebagai korban tidak ada perhatian sedikitpun dari manajemen ke saya sebagai korban?,” lanjut MP.
Tapi jawaban yang didapatkannya, kan sudah ditemani Security. “Saya seperti tinggal dengan security saja, tidak ada sentuhan manajemen ke saya, dia mengganggap cukup sama security saja sebagai perwakilan manajemen,” katanya dengan kesal
MP menyatakan, adanya perlakuan diskriminasi perhadap penghuni. Hanya penghuni-penghuni tertentu saja yang dapat respon cepat kalau ada masalah.
Redaksi Seputarcibubur.com sudah berupaya meminta konfirmasi langsung melalui pesan singkat (WhatsApp) ke General Manajer Apartemen Taman Rasuna Deva, namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggap dari yang bersangkutan. ***
