Kasus Kematian Ayah dan Anak Membusuk di Koja, Kondisi Ibu Mengkhawatirkan

3 November 2023, 10:56 WIB
Suasana olah tempat kejadian perkara tewasnya ayah dan anak balita di Koja, Jakarta Utara/ANTARA// /

SEPUTAR CIBUBUR - Rumah Sakit Bhayangkara Raden Said Sukanto (RS Polri) Kramat Jati menyebutkan kondisi NP yang merupakan istri dari ayah berinisial H (50) dan ibu dari anaknya A (2) yang jasadnya ditemukan membusuk di Koja, Jakarta Utara, masih lemah.

"Tekanan darahnya rendah karena berhari-hari tak mau makan," kata Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Pol Hariyanto ketika dikonfirmasi di Jakarta, Kamis, 2 ovembeer 2023.

Bahkan, kondisi demikian terjadi sejak NP dikirim ke RS Polri Kramat Jati dari RSUD Koja beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Trans Studio Cibubur Hadirkan Wahana Baru ' TRANSLOWEEN CARNAVAL' Untuk Meriahkan Halloween Tahun Ini

"HB-nya rendah, jadi kalau orang normal sekitar 13/14 gitu kan. Nah ini saat kita periksa itu HB-nya 7. Mungkin dia sakit lama atau mungkin kurang darahnya. Nah, itu harus kita perbaiki ya, minimal HB-nya bisa sampe 10," ucapnya seperti dikutip seputarcibubur.com dari Antara.

Jenderal bintang satu itu memastikan tidak ada luka yang dialami oleh NP.
Terkait autopsi jasad ayah dan anak itu, Hariyanto mengatakan hingga kini hasil autopsinya masih belum selesai dilakukan sehingga belum diketahui penyebab kematiannya.

"Belum ada, jadi kan ada pemeriksaan keluar itu yang oleh penyidik diperiksakan di toksikologi yaitu di Puslabfor nah sama eksapatologi," kata dia.

Sebelumnya, Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara melibatkan tim ahli dari Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Universitas Indonesia dalam pelaksanaan olah tempat kejadian perkara yang ketiga kali untuk membantu penyelidikan mengungkap kematian ayah dan anak di Koja.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Jakarta Utara AKBP Iverson Manossoh kepada wartawan di Jalan Balai Rakyat V, Jakarta Utara, Selasa (1 November) mengatakan tim ahli UI tersebut akan bekerja sama dengan tim gabungan ahli hispatologi forensik, ahli toksikologi forensik, tim identifikasi, dan tim gabungan Reskrim Polres Jakarta Utara beserta Kepolisian Sektor Koja.

"Kami menyertakan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor ) UI untuk memeriksa dan mengidentifikasi secara psikologi forensik. Semua ahli ini kami libatkan dalam penanganan Tempat Kejadian Perkara (TKP) secara terpadu agar kami maksimal dalam mengumpulkan bukti-bukti," kata Iver di Jalan Balai Rakyat V, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara.

Penyebab tewasnya bapak dan anak yang jenazahnya ditemukan di kediamannya, Jalan Balai Rakyat V Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara, Sabtu lalu berusaha diungkap lewat berbagai metode saintifik oleh pihak penyelidik.

Pasalnya, dugaan penyebab kematian hingga kini masih belum diketahui.
Tim olah TKP diketahui datang dua kali pada Selasa, pertama pada pukul 10.32 WIB dan kedua pada Selasa petang pukul 17.00 WIB.

Baca Juga: Drama Sepak Terjang Danu Subang, Pada Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Diketahui korban Hamka Rusdi (50) merupakan seorang bapak beranak dua, pemilik usaha jenis pemberangkatan ibadah haji/umrah. Selain itu status kepemilikan rumah juga merupakan milik sendiri dan mempunyai satu unit mobil dan sepeda motor.

Toksikologi dipandang perlu untuk mengidentifikasi unsur keracunan atau penggunaan obat keras yang mungkin berhubungan dengan kematian korban. Histopatologi forensik dapat mengungkap adanya kemungkinan korban menderita penyakit sebelum kematiannya.

Sementara itu ahli psikologi forensik diperlukan untuk mengidentifikasi tempat kejadian perkara (TKP) dari aspek psikologi forensik. ***

Editor: sugiharto basith budiman

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler