Waspada di Musim Hujan! Dua Kecamatan di Jaktim Rawan Tanah Longsor

8 November 2023, 20:58 WIB
Jakarta Selatan dan Jakarta Timur berpotensi mengalami gerakan tanah atau longsor pada Oktober 2023 /ANTARA/HO-Instagram @bpbddkijakarta/

SEPUTAR CIBUBUR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebutkan dua kecamatan di Jakarta Timur rawan terjadinya pergerakan tanah atau longsor pada saat musim penghujan.

"Informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dua kecamatan di Jakarta Timur, yakni Kramat Jati dan Pasar Rebo berpotensi terjadi pergerakan tanah," kata
Kasatpel Pengolahan Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Michael Sitanggang dikutip dari Antara, Rabu, 8 November 2023.

Menurut dia, dua kecamatan itu berada di zona menengah yakni bila terjadi hujan, rawan terjadi pergerakan tanah.

Baca Juga: Tembok Pembatas TPU Cibubur II Longsor, Ada Makam yang Ambles-Kain Kafan Jenazah Sampai Tersingkap

"Pada (titik wilayah) zona menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal. Terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan," kata Michael.

BPBD DKI Jakarta telah menyusun potensi gerakan tanah berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Selain Jakarta Timur, beberapa daerah di DKI Jakarta juga berada di zona menengah seperti wilayah Jakarta Selatan yang meliputi Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu dan Pesanggrahan.

Sementara pada zona tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali. Oleh karena itu, dia mengimbau kepada lurah, camat dan masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya pergerakan tanah saat hujan turun.

"Kepada lurah, camat dan masyarakat diimbau untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal," ujarnya.

Pemerintah Kota Jakarta Timur membuat bronjong atau anyaman dari kawat untuk wadah bebatuan sebagai penahan longsor di beberapa lokasi yang berpotensi terjadi longsor saat musim hujan.

"Kami membuat bronjong, khususnya warga yang tinggal di bantaran kali. Jangan sampai rumah warga tergerus air kali," kata Wali Kota Jakarta Timur M Anwar beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Ciri Tanah Rawan Longsor di DKI Jakarta, BPBD: Salah Satunya Bisa Dilihat dari Batang Pohon

Menurut dia, banyak warga yang tinggal di bantaran kali, seperti Kali Sunter, Kali Cipinang dan Kali Ciliwung yang rawan terjadi banjir dan longsor saat musim hujan.

"Ada tujuh kali yang melintasi Jakarta Timur. Kami pun berkoordinasi dengan Sudin Bina Marga, Sudin SDA dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) untuk mengantisipasi longsor," kata Anwar. ***

Editor: sugiharto basith budiman

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler