BACA JUGA: Ada Kabar Bahagia Ditengah Prahara Rumah Tangga Sule dan Nathalie Holscher, Mau Tau
RSKO Jakarta pada 1992 mendapatkan bantuan dari Masyarakat Ekonomi Eropa berupa alat laboratorium deteksi zat narkoba dalam tubuh berupa Emit, GCMS, dan alat lainnya yang berguna untuk memeriksa cairan Napza dalam tubuh. Kemudian pada 1993 ditunjuk sebagai laboratorium pemeriksaan Napza dalam tubuh dalam bentuk diagnogsis oleh Kemenkes RI.
Akhir era 90-an, masyarakat amat membutuhkan layanan kesehatan di bidang penyalahgunaan NAPZA/narkoba yang meningkat dan lebih baik serta lebih lengkap, akhirnya RSKO Jakarta harus menambah kapasitas layanannya. Untuk itu Kemenkes RI menyediakan bangunan baru di Cibubur, Jakarta Timur pada 15 Oktober 2002.
Lokasi RSKO Jakarta yang baru menempati lahan 15.204 meter persegi. Dekat dengan Pasar Jaya Cibubur dan dapat dijangkau dari Jalan Raya Bogor, pintu tol Cibubur dan pintu tol Cijago.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Sebut Indonesia Setop Konversi Hutan Seluas Inggris dan Norwegia
Lokasi dan bangunan baru yang lebih baik yang ditempati oleh RSKO Jakarta diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat luas akan adanya rumah sakit pemerintah yang secara khusus memberikan layanan kesehatan di bidang gangguan penyalahgunaan NAPZA.
Semenjak beroperasi tahun 1972 sampai dengan saat ini, RSKO Jakarta telah dipimpin sembilan direktur utama.
Fasilitas RSKO
RSKO Jakarta yang pada 2021 memasuki usia 49 tahun ini memiliki spesialistik layanan rehabilitasi. Rumah sakit ini memiliki klinik yang cukup lengkap, yakni klinik umum, klinik spesialis jiwa, klinik NAPZA, klinik spesialis penyakit dalam, dan klinik spesialis penyakit syaraf.