Masyarakat dan Budayawan Tolak Revitalisasi Kawasan Pecinan Suryakancana Bogor

- 30 Oktober 2021, 07:29 WIB
Penataan Jalan Suryakencana Bogor Lambat, Harus Ada Mobilisasi Tenaga Kerja
Penataan Jalan Suryakencana Bogor Lambat, Harus Ada Mobilisasi Tenaga Kerja /Prokompim Kota Bogor

SEPUTAR CIBUBUR - Masyarakat dan kalangan budayawan menolak proyek revitalisasi kawasan Suryakancana (Surken) tahap III yang tengah dikerjakan Pemerintah Kota Bogor.

Menurut mereka, revitalisasi Surken yang merupakan kawasan pecinan bersejarah Kota Bogor sebaiknya dihentikan karena dapatmengubah wajah kawasan tersebut.

"Patut disayangkan bila kepusakaan strategis kota dan saujana pecinan Bogor mengalami degradasi dan akan sulit kedepan mengangkat heritage Bogor ke panggung dunia," kata pemerhati budaya Tionghoa Bogor Mardi Lim, Jumat 29 Oktober 2021.

Mardi Lim mengatakan, komunitas Sepakat (Sekretariat Pagoejoeban Kampoeng Tengah) yang berdiri sejak tahun 2012 bertindak sebagai jembatan komunikasi antara warga dan pelaku usaha di Pecinan Bogor.

Baca Juga: November, 49 Bus BTS Transpakuan Siap Dioperasikan Gantikan Angkot di Bogor

Dalam dinamika proses revitalisasi kawasan Suryakancana ini, kata Mardi Lim, warga menekankan perlunya pembahasan secara bersama mengenai studi kelayakan proyek tersebut.

Saat ini komutas Sepakat membuat petisi online yang telah mengumpulkan 709 tanda tangan dari target 1.000 tanda tangan.

Dalam petisi itu dituliskan area Lawang Seketeng, Pedati, Rangga Gading dan Kampung Cincaw di Kota Bogor adalah area pusat grosir dan eceran sembako yang sudah ada sejak masa Buitenzorg.

Diperkirakan sejak momentum diresmikannya Istana Buitenzorg (Bogor-sekarang) pada 1750, Chinese Camp (area petjinan) sudah berdiri.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah