Network
Oknum yang dipanggil abang itu lantas malah lebih marah daripada warga yang rumahnya diganggu.
"Gue disini main gitar, gua orang pribumi, ya lu ngapain ngomenin orang-orang gua, anak-anak gua, gue pribumi di sini wajar berisik, lu mau macem-macem di sini," ucapnya dengan nada tinggi.
Baca Juga: JJ Rizal Sebut Anies Baswedan Durhaka Kalau tak Ikut Sejarah Soal Nama Jakarta Internasional Stadium
Oknum abang itu menggebu-gebu menyatakan hak dirinya sebagai pribumi, padahal keluarga dina juga merupakan warga lokal perumahan tersebut.
Tak ingin cari perkara lebih jauh, Dina menengahi dan memilih meminta maaf.
"Yaudah bang kita ga mau ribut ini udah malem. Kita mohon maaf tadi udah negor, tapi kenapa ini ditendang-tendang," ucap Dina.
Baca Juga: UPDATE HAJI 2022: Menag Yaqut Cholil akan Saksi Tegas Travel tak Sesuai Aturan
Menjawab pertanyaan Dina, si oknum lantas membawa-bawa nama ketua RT dan RW, menegaskan kegiatan kumpul semacam itu sudah biasa mereka lakukan dan tak pernah ada protes.
"Yaudah diem makanya gausah ganggu bocah gua! Lu tanya di sini RT sama RW, berisik juga nggak pernah ada yang ngomelin," ucapnya lagi.
Bukannya membaik, konflik justru naik setelah para pemuda kampung tersebut mulai main tangan mendorong pemilik rumah.
