SEPUTAR CIBUBUR-Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan pemerintah berencana membangun Jalan Tol Puncak untuk mengatasi kemacetan di kawasan Puncak.
Nantinya jalan Tol Puncak Bogor, Jawa Barat akan tersambung dengan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi).
Menurut Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Triono Junoasmono, melalui jalan tol ini nantinya masyarakat dapat langsung menuju ke Puncak dan tembus ke Cianjur dari Tol Bocimi.
Baca Juga: MAKI Sebut Bitcoin Wadah Aman Sembunyikan Hasil Korupsi Rafael Alun
"Nanti aksesnya tol ke tol. Jadi masyarakat itu tol tidak terpisah, akan nyambung ke tol existing yang ada, tembus langsung ke arah Cianjur," ujarnya saat acara diskusi di Media Center Kementerian PUPR, Jakarta, Rabu 10 Mei 2023.
Jalan Tol Puncak ini akan memiliki panjang 51,8 kilometer dari Caringin menuju CIanjur dan dibagi menjadi 5 seksi.
"Caringin itu nanti dari Bocimi, jadi dari Bocimi nanti akan kami sodet ada lanjutan dari Bocimi ke Cianjur," jelasnya.
Baca Juga: Perindo Punya Kans Besar Masuk Senayan 2024, Ini Sejumlah Survei Terkait Elektabilitasnya
Namun, pihaknya masih belum dapat memastikan jalan tol ini akan dibangun secara keseluruhan atau bertahap lantaran masih menunggu hasil studi kelayakan (feasibility study/FS) oleh pemrakarsa, yaitu PT Matrasarana Arsitama dan Swoosh Capital KFT.
Dia bilang, biasanya pembangunan jalan tol akan dilaksanakan secara bertahap atau tidak langsung keseluruhan karena tergantung dengan kelayakan.
"Kalau saya tidak salah pernah disampaikan juga oleh Pak Dirjen Bina Marga, memang kelihatannya mereka akan mengusulkan staging, apakah dari Caringin, Cisarua, sampai ke Gunung Mas atau lebih kurang 18 Km, sisanya nanti pada tahun-tahun berikutnya," ungkapnya.
Baca Juga: Kelilit Utang Judi Slot Online Rp1 Miliar, Kepala Kantor JNT Gantung Diri
Sebagai informasi, pemerintah berencana membangun Jalan Tol Puncak ini untuk mengatasi kemacetan di kawasan Puncak.
Pasalnya, pemerintah telah mengupayakan berbagai hal untuk mengatasi kemacetan jalan raya Puncak seperti melakukan pelebaran jalan, namun kemacetan di kawasan ini masih terus mengular.
Jalan Tol Puncak yang telah tercantum dalam rencana umum jaringan jalan tol ini rencananya akan membutuhkan biaya konstruksi sebesar Rp24,37 triliun serta ditargetkan terbangun dan beroperasi pada periode 2030-2040.
Adapun rincian biaya konstruksi yang dibutuhkan untuk masing-masing seksi, yaitu Seksi 1 sebesar Rp3,15 triliun, Seksi 2 sebesar Rp2,43 triliun, Seksi 3 sebesar Rp8,02 triliun, Seksi 4 sebesar Rp1,68 triliun, dan Seksi 5 sebesar Rp9,07 triliun.***