Youtube Akan Hapus Jumlah 'dislike' Untuk Menjaga Kesehatan Mental Kreator Konten dan Perundungan Siber

12 November 2021, 14:44 WIB
Platform Youtube akan menghapus jumlah 'dislike' untuk menghindari perundungan dan mengantisipasi cyberbullying /AFP

SEPUTAR CIBUBUR- Platform Youtube akan menghapus jumlah 'dislike' untuk menghindari perundungan dan mengantisipasi cyberbullying.

Youtube itu mengatakan perubahan tersebut akan dilakukan secara bertahap hingga akhirnya bisa terealisasi secara global.

Keputusan itu diambil setelah YouTube mengklaim telah melakukan penelitian mendalam serta eksperimen dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Spesifikasi Iphone 13 Series : Simak Sebelum Membeli Agar Tidak Kecewa

Pada penelitian Youtube tersebut khususnya terkait kesehatan mental yang menunjukan banyak pengguna yang mengalami gangguan kesehatan mental karena merasa dirundung akibat tombol "dislike" tersebut.

Dalam eksperimen itu Youtube juga mendapati konten kreator yang baru merintis kanalnya lebih mudah mendapatkan serangan "dislike" akibat kehadiran fitur itu.

Fitur “dislike” itu juga menjadi celah bagi beberapa kreator konten untuk memanfaatkan tombol "dislike" sebagai sumber pemasukan sehingga menyiapkan konten- konten yang tidak berguna bahkan hanya bermodal clickbait hingga bersifat SPAM.

Mengutip dari Antara, Jumat, 12 November 2021 tombol 'dislike' pada Youtube akan tetap ada namun angka yang muncul dari tombol tidak suka tersebut tidak akan ditampilkan lagi untuk publik.

Tombol 'dislike' tersebut tetap dipertahan oleh Youtube agar dapat mengetahui konten yang tidak disukai pengguna dan tidak lagi merekomendasikan konten sejenis.

Baca Juga: Daftar Lengkap Kategori dan Nominasi BWF Player of the Year Awards 2020-2021, Ada Greysia-Apriyani

Selain Youtube yang dapat melihat jumlah 'dislike' para konten kreator juga tetap bisa melihat jumlah 'dislike' dari dashboard pribadi mereka sehingga jumlah 'dislike' tidak akan diketahui oleh publik.

Youtube juga menegaskan dengan menghilangkan angka 'dislike', platformnya mencoba meningkatkan rasa keamanan dan inklusivitas layanan sehingga ruang digital tersebut dapat lebih nyaman digunakan.

***

Editor: Yetto Parceka

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler