Mengenal LED, Lampu Hemat Energi, Ditemukan di Rusia Terkenal di Amerika

29 Mei 2022, 11:27 WIB
LED, lampu hemat energi yang pertama kali ditemukan Rusia /Pixabay

SEPUTAR CIBUBUR  - Lampu LED (Lisht-emmitting Diode) pertama kali ditemukan di Rusia pada tahun 1920-an, kemudian diperkenalkan di Amerika pada tahun 1962.

LED terdiri dari diode semi conductor yang terdiri dari anode, cathode dan sedikit lapisan kimia. Pada waktu LED dialiri arus listrik, terjadilah perpindahan electron antar diode tersebut, inilah yang kita sebut pancaran radiasi dan terjadilah terang.

Dengan penggantian komposisi lapisan kimia tersebut, terjadilah perubahan panjang gelombang yang dipancarkan, sehingga terjadilah sinar-sinar infra red, red/green/blue dan sebagainya.

Baca Juga: Samsung Tawarkan Type Terbaru Galaxy A73 5G, HP Baru yang Tahan Air Harga Murah, Begini Spesifikasi Miliknya

Selain jenis standard LED, dikenal juga OLED (Organic-LED) yang lebih terang tapi umurnya pendek dan PLED (Polymer-LED) yang flexible.

Sebetulnya LED sudah sering dipakai untuk lampu-lampu indicator, lampu-lampu exit sign, Iampu mobil, belakangan juga untuk lampu HP dan lampu baca seperti diiklankan di TV. Saat ini selain harganya masih relatif lebih mahal, juga pembuatannya perlu ketelitian yang lebih.

Keuntungan lampu LED dibandingkan lampu incandescent maupun TL, antara Iain: usia nyala Iebih lama, hemat energy, tidak mudah pecah, tidak panas, tahan goncangan, programmable/dimmable, nyala sangat cepat, kecil dan flexible, ringan dan compact, color rendition-nya baik,recyclable dan tidak mengandung mercury/bahan beracun lainnya.

Baca Juga: Kominfo Pastikan Penghentian Siaran TV Analog Tahap 1 pada 30 April, Siap-siap Gunakan Set Top Box

Sayangnya lampu LED tidak cocok untuk lampu jalan, lampu hall dan harganya masih relative lebih mahal.

Di Amerika, orang mulai memakai istilah solid-state lighting (SSL), yaitu lampu yang memanfaatkan LED sebagai sumber terangnya.

Disebut solid state, karena sinar memancar dari suatu obyek yang solid, berbeda dengan lampu-lampu conventional yang memakai tabung vacuum dan filament atau gas.

Untuk menjaga kualitas SSL, US Department of Energy bekerjasama dengan Next Generation Lighting Industry Alliance (NGLIA) membuat suatu label standard kualitas SSL (Lighting Lighting FactsTM label) yang memuat product performance, seperti iumens, ketahanan, watts, color rendering dan temperature, reliability, konsistensi product dan parameter lainnya.

Baca Juga: Sambut Generasi Unggul, Politeknik PU Buka Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2022/2023

Karena umur efektifnya lama (bisa 20 tahunan), orang juga menyebutnya sebagai fixtures, bukan sebagai consumable material seperti bohi lami biasa, dan tinggal ganti saia seluruhn pada saat umur efektifnya habis.

Pembelian LED fixtures juga harus berhati-hati, karena beberapa produk di pasar tidak memenuhi kualitas yang dipersyaratkan, Salah satunya yang dijamin mutunya adalah yang berlabel ENERGY STAR. ***

Editor: Erlan Kallo

Tags

Terkini

Terpopuler