Lestari Moerdijat : Susun Profil Pendidikan Ideal Hadapi Disrupsi Pembelajaran Era Digital

- 14 Desember 2021, 09:47 WIB
Forum Digitalk
Forum Digitalk /Kamsari/Dok Humas Kemenkominfo

 

SEPUTAR CIBUBUR - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Dr. Lestari Moerdijat, S.S., M.M, menyampaikan bahwa menyusun kurikulum atau profil pendidikan yang ideal di era disrupsi dengan pembelajaran digital bukanlah hal yang mudah. Menyusun konsep tentu sesuatu yang lain tetapi bagaimana mengaplikasikannya di daerah masing-masing dengan keterbatasan.

"Belum lagi kita masih harus berhadapan dengan permasalahan teknologi dan jangkauan internet yang meskipun saat ini Kominfo sudah dengan sangat baik mempersiapkan seluruh jaringan tetapi tidak selalu teknologi ini dapat kita andalkan," kata Lestari Moerdijat saat menjadi pembicara kunci atau keynote speaker pada Forum Digitalk dengan tema “Profil Pendidikan Ideal Menghadapi Disrupsi Pembelajaran Era Digital”. 

Forum Digitalk itu diikuti Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik bermitra dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) bersama Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara (YPAN), Sahabat Guru dan Pemerintah Kabupaten Kudus. 

Webinar ini diadakan melalui Zoom Meeting dan disiarkan secara live streaming melalui kanal Youtube Ditjen IKP Kominfo dan SahabatGuru.  Demikian keterangan pers yang diterima, di Jakarta, Senin (13 Desember 2021).

Menurut Lestari, peningkatan akses informasi, jaringan sosial dan partisipasi individual harus mengiringi perubahan teknologi, kemudian harus dibuat sebuah ruang yang memungkinkan adanya eksistensi proses belajar ke ranah digital 

Saat ini dunia sedang mengalami kondisi global resetting untuk membangun suatu pola transformasi baru dari kondisi normal ke new normal yang tentunya juga sangat berpengaruh terhadap dunia pendidikan hari ini. Hal ini akan memberikan kesempatan yang sama terhadap semua pihak dan saat bersamaan juga akan menggilas pihak lain yang tidak siap.

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus, Harjuna Widada, mewakili Bupati Kudus H.M. Hartopo sangat mengapresiasi webinar ini. Ia  berharap webinae ni dapat bermanfaat dalam memberikan pemahaman dan keterampilan bagi para guru dalam penggunaan media digital sebagai sarana pembelajaran.

“Ingat, bahwa perkembangan teknologi digital adalah sebuah keniscayaan, kita harus menyesuaikan diri dan beradaptasi demi kemajuan pendidikan bagi anak-anak kita nanti," katanya.

Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Septriana Tangkary menyampaikan bahwa Kementerian Kominfo berkomitmen untuk memastikan tersedianya teknologi, platform, peralatan, dan sumber daya bagi para guru dan siswa. Hal itu untuk mendukung proses belajar-mengajar agar tetap dapat berjalan melalui berbagai media.

Selain itu sebagai bentuk komitmen dalam peningkatan digital skill, Kementerian Kominfo telah menyelenggarakan berbagai program pelatihan serta memberikan beasiswa yang dapat diakses oleh berbagai kalangan masyarakat termasuk para guru dan Aparat Sipil Negara (ASN).

“Guru memiliki peran penting untuk membantu siswanya menghadapi ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 dan untuk melibatkan siswa untuk terus belajar meskipun kegiatan sekolah normal terganggu," ujar Septriana.

Sementata itu,  dosen Pendidikan Matematika UNY, Dr. Ariyadi Wijaya, M.Sc., menyampaikan materi “Computational Thinking”, yaitu bagaimana mengajarkan anak-anak untuk memecah masalah menjadi lebih kecil (dekomposisi). Kemudian pengenalan pola dan berpikir secara algoritma, yaitu berpikir secara sistematis menetapkan langkah penyelesaian masalah. Serta berpikir secara abstraksi, yaitu bagaimana memilah data dan informasi yang relevan. 

“Berbicara teknologi itu bukanlah sekedar alat untuk mempermudah hal-hal teknis, tetapi lebih kepada alat untuk mengembangkan kemampuan digital,” kata Ariyadi.

Pengembang Inovasi Pendidikan, International Certified Trainer in Education for Asia, Prof. Djohan Yoga  mengatakan, syarat terpenting dari suksesnya transformasi digital adalah mindset, karena mindset adalah awal dari sebuah transformasi dan dasar dari segalanya yang akan mendikte apa yang kita lakukan dan apa yang kita lakukan akan memberikan hasil apakah sesuai yang kita harapkan atau tidak.

Djohan juga menyampaikan kepada para tenaga pendidik untuk menumbuhkan “growth mindset” kepada anak didik kita, yaitu yang memiliki “Opportunity Based Thinking” dimana segala perubahan dianggap peluang untuk bertumbuh sehingga senang dengan perubahan.

“Inilah peran baru guru di era digital, kita tidak bisa mengalahkan google, tetapi kita bisa beralih peran yaitu bagaimana kita mengembangkan mindset anak-anak kita dari tidak mau dan tidak bisa menjadi mau dan bisa! Inilah tugas mulia guru yang tidak bisa diambil alih oleh teknologi apapun,” tegas Djohan.

Editor: Kamsari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah