Ini Dia 10 Hot Consumer Trends Terdampak Perubahan Iklim

- 17 Januari 2023, 18:19 WIB
Kehidupan di masa depan yang terdampak iklim. Foto ilustrasi: Ericsson
Kehidupan di masa depan yang terdampak iklim. Foto ilustrasi: Ericsson /

Magnus Frodigh, Head of Ericsson Research, mengatakan bahwa konsumen secara jelas mengatakan bahwa koneksi internet yang andal dan tangguh akan menjadi sangat penting bagi kehidupan sehari-hari mereka, serta upaya pribadi mereka untuk mengatasi perubahan iklim, karena mereka memperkirakan perubahan cuaca ekstrem dan dampak negatif dari iklim akan lebih umum terjadi.

”Konsumen tidak hanya mengharapkan konektivitas yang dibutuhkan tersedia dalam skala global, tetapi juga tersedia dengan cepat,” tuturnya.

Jerry Soper, Head of Ericsson Indonesia, mengatakan bahwa inovasi dan kemajuan teknologi akan menjadi semakin krusial dalam membantu menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dampak negatif perubahan iklim.

”Digitalisasi akan membantu kita mengatasi berbagai tantangan besar global, seperti menjembatani kesenjangan digital, mengurangi jejak karbon, dan sebagainya. Sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 26% pada tahun 2030, Ericsson akan terus menyediakan solusi rendah karbon dan teknologi dan mempromosikan pengembangan bisnis yang berkelanjutan,” ujar Jerry Soper dalam keterangan tulisnya di Jakarta, Selasa (17/1/2023).

Baca Juga: Forest City IKN Nusantara Siap Hadapi Perubahan Iklim, Pembangunan Dimulai dari Rehabilitasi Hutan

Sebagian besar pengguna awal tidak hanya percaya bahwa perubahan iklim sedang terjadi, namun juga hasilnya akan membawa dampak lebih besar dalam kehidupan mereka di tahun 2030-an dibandingkan dengan saat ini. Sementara itu, kepentingan ekonomi pribadi dan gaya hidup akan menjadi pendorong terbesar untuk penggunaan layanan bagi responden survei di tahun 2030-an, kemungkinan perilaku kolektif skala besar baru yang dapat menghasilkan perubahan besar di kehidupan sehari-hari, seperti yang kita ketahui saat ini – seperti cara kita bekerja, ketika kita bekerja, dan keseimbangan kehidupan bekerja.

Misalnya, perpindahan dari penggunaan unit waktu, seperti hari dan rutinitas kerja dari pukul sembilan hingga lima yang ‘konvensional’, bisa menjadi pendorong utama munculnya tren Mobilitas Tanpa Terburu-buru atau No-Rush Mobilitiy. Suatu masyarakat yang diatur berdasarkan titik tertinggi dan terendah  dari penggunaan energi dapat menjadi hal yang umum, dibandingkan dengan penggunaan unit waktu.

Responden juga mengharapkan peran Artificial Intelligence (AI) dapat menyerupai perilaku konsumen – seperti yang telah diuraikan dalam tren Less is More Digital – misalnya untuk membantu pembeli mengurangi dampak konsumsi material mereka dengan menggunakan alternatif digital untuk produk fisik.

Sara Thorson selaku Report Co-author sekaligus Head of Concept Development, Ericsson ConsumerLab, membahas tren lain yang teridentifikasi, yakni Air Pintar atau Smart Water:

“Penggunaan air juga dapat berubah secara drastis, jika penjatahan menjadi jauh lebih luas ketimbang saat ini. Sekitar 64% pengguna awal memperkirakan bahwa pada tahun 2030-an, tunjangan air bulanan akan diatur secara digital untuk semua warga negara,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x