Wilmar Buat Panduan Praktis Pengelolaan Kawasan Konservasi Bagi Masyarakat

5 November 2021, 08:32 WIB
Ilustrasi buah sawit /Dok. Humas Pemprov Riau/

 

SEPUTAR CIBUBUR– Wilmar International Limited (Wilmar) mengembangkan Panduan (Manual) yang komprehensif untuk pemasoknya dalam mengelola kawasan konservasi dan pelibatan masyarakat.

Panduan yang berjudul “Panduan Praktik Pengelolaan Terbaik bagi Pekebun dalam Konservasi Hutan dan Bekerjasama dengan Masyarakat” difokuskan pada tata kelola di Indonesia dan Malaysia.

Panduan yang telah disusun bersama oleh Wilmar dan Proforest ini ditujukan untuk manajer perkebunan dan berfungsi untuk melengkapi praktis operasional bagi dokumen panduan industri yang sudah ada tentang hutan Bernilai Konservasi Tinggi and Stok Karbon Tinggi.

Wilmar juga mengembangkan dokumen yang bejudul ‘Panduan Praktis Pemantauan Areal Konservasi’ untuk memberikan petunjuk lebih rinci dan langkah-langkah praktis bagi para praktisi dan tim operasional perkebunan berdasarkan pengalaman dan praktik yang telah diterapkan oleh tim Wilmar.

Baca Juga: Presiden Tekankan Pentingnya Hilirisasi dan Industrialisasi Kelapa Sawit

Menurut General Manager Sustainability Grup Wilmar, Perpetua George, “Panduan ini berdasarkan pengalaman praktis Wilmar dalam menerapkan standard praktek pengelolaan terbaik di kawasan konservasi, serta melibatkan masyarakat sekitar untuk upaya konservasi.

 “Kami menyadari bahwa tidak semua perusahaan memiliki kemewahan berupa staf yang ditugaskan untuk konservasi. Untuk itu, panduan ini ditulis dengan rencana supaya mudah difahami dan diterapkan oleh siapa saja yang bekerja di pengelolaan kawasan pertanian tetapi tidak memiliki pengalaman konservasi sebelumnya,” kata Perpetua George

Menurut Perpetua George pihaknya telah bekerja dengan Proforest untuk memastikan manual ini juga mengintegrasikan pengalaman pemecahan masalah mereka dalam pengelolaan konservasi”

Baca Juga: GAPKI Serahkan Batik Sawit Nusantara, Kolaborasi Lintas Generasi ke Jokowi

Dia menambahkan, kedua panduan manual dan praktis tersebut akan tersedia untuk umum, dan diharapkan dapat menjadi bagian integral dari panduan praktis bagi kalangan yang lebih luas di sektor perkebunan.

“Tim Wilmar memiliki banyak pengalaman dalam mengelola dan memantau aktifitas konservasi di perkebunan mereka, termasuk mengelola berbagai situasi rumit yang dihadapi di lapangan. Proforest berkolaborasi dengan Wilmar dalam mendokumentasikan praktik-praktik terbaik ini sehingga perusahaan-perusahaan lain yang memulai proses keberlanjutan dapat belajar dari pengalaman Wilmar” kata Direktur Proforest Asia Tenggara Surin Suksuwan

Bersamaan dengan peluncuran panduan tersebut, Wilmar juga menyelenggarakan sesi pelatihan virtual selama dua hari dengan topik “Lokakarya Pemasok Dalam Penerapan Kebijakan NDPE Wilmar” bagi para pemasok di Indonesia. Lokakarya tersebut dihadiri 141 peserta dari 79 pabrik Pengolahan Sawit, dan 61 Grup Perusahaan.

Lokakarya tersebut diselenggarakan dalam rangka mengidentifikasi kesenjangan dan memperkuat pemahaman para pemasok dalam penerapan Kebijakan NDPE (No Deforestation, No Peat, No Exploitation) Wilmar, dengan berbagi pengalaman dalam praktek produksi minyak sawit berkelanjutan.  Lokakarya

sBaca Juga: Produsen Biodiesel Inggris Argent Energy Butuh 250 Ribu Ton Limbah Minyak Sawit Dari Indonesia

ini bertujuan juga untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya permintaan pasar terhadap minyak sawit berkelanjutan, khususnya yang memenuhi persyaratan NDPE.

Selain itu, berbagi praktek pengelolaan terbaik yang lebih mendalam untuk lahan gambut dan upaya-upaya konservasinya, termasuk juga dalam agenda Lokakarya. Kegiatan ini sekaligus sebagai upaya menerapkan perbaikan berkelanjutan dalam operasional perusahaan dan rantai pasok Wilmar.

Lokakarya serupa dengan topik konservasi dijadwalkan bagi para pemasok Wilmar Malaysia pada Desember 2021.***

Editor: Ruth Tobing

Tags

Terkini

Terpopuler