Perluas Jaringan Pemasaran, Mitra Angkasa Sejahtera Berencana IPO

29 November 2021, 16:23 WIB
Di tengah pandemi Covid-19, PT Mitra Angkasa Sejahtera (MAS) optimistis mampu bertumbuh mengingat bisnis baut dan mur masuk kategori kritikal. /dok pt mitra angkasa sejahtera

SEPUTAR CIBUBUR – PT Mitra Angkasa Sejahtera (MAS) berencana melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna meningkatkan kinerja sekaligus mendongkrak daya saing. 

“Kami berencana masuk pasar modal untuk menambah modal dalam memperluas jaringan pemasaran,” ujar Direktur Utama PT Mitra Angkasa Sejahtera, Simon Hendiawan dalam keterangan pers di Jakarta, Senin, 29 November 2021.

Dia belum merinci kapan dan berapa banyak dana yang dibidik Mitra Angkasa Sejahtera saat masuk ke pasar modal.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING BRI Liga 1 Persita VS PSS Sleman, Pendekar Cisadane Hindari Cakar Elang Jawa

“Niatnya, kami masuk ke pasar modal dengan mekanisme penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO),” ujar Simon Hendiawan.

Pastinya, tambah dia, masuknya perusahaan ke pasar modal akan mendongkrak daya saing sekaligus meningkatkan good corporate governance (GCG). “Perusahaan akan kian kredibel dan transparan serta daya saing akan lebih tinggi,” tutur Simon.

Saat ini, MAS bergerak di bidang distribusi baut dan mur nasional. Bisnis baut dan mur sangat prospektif di Indonesia, terlebih pemerintah sangat massif membangun infrastruktur. “Pelaksanaan konstruksi infrastruktur sangat membutuhkan baut dan mur. Karena itu, sektor bisnis ini kian prospektif,” kata dia.

MAS optimistis program vaksinasi  Covid-19 dan pemulihan ekonomi yang terus dilakukan pemerintah akan kembali menimbulkan gairah bisnis sehingga bisa menjadi salah satu pendorong kinerja perseroan.Karena itu, Simon mengaku bahwa hingga Oktober 2021, penjualan MAS bertumbuh di atas 11% dibandingkan dengan periode sama setahun sebelumnya."Pelaksanaan vaksinasi dan pemulihan ekonomi yang terus gencar dilakukan pemerintah mendorong kami pulih di tengah pandemi. Kami optimistis proyeksi tahun ini mulai kembali ke normal, bahkan lebih baik dibandingkan tahun 2020. Hingga Oktober 2021 penjualan kami tumbuh di atas 11%," kata Simon.

Baca Juga: Profil dan Biodata Ameer Azzikra, Putra Kedua Almarhum Ustadz Arifin Ilham yang Hari ini Meninggal Dunia

Pada 2020, tambahnya, penjualan MAS hanya tumbuh 5% dibandingkan 2019.

Produk baut dan mur masuk dalam kategori fastener, dimana merupakan komponen penting dalam beragam industri seperti konstruksi bangunan dan manufaktur. Selain itu, diperlukan oleh sektor properti hingga infrastruktur yang dibutuhkan untuk puluhan ribu kegiatan ekonomi di Indonesia.Simon menambahkan, produk baut dan mur merupakan industri yang unik dan kompleks. Sektor ini boleh dikatakan sebagai ‘bahan pokok’ bagi bidang industri manufaktur, konstruksi hingga industri gadget.

"Baut atau mur itu berfungsi untuk menyambungkan dan mengencangkan material yang cukup vital dalam kehidupan kita sehari-hari, jenisnya bermacam-macam ada sekitar 70 ribu jenis baut," papar Simon.

Menurut Simon, hingga saat ini permintaan (demand) baut di Indonesia masih lebih lebih tinggi dari pasokan.Kebutuhan baut dewasa ini sangat bisa di temui di hampir segala bidang. Dan membuat baut dan mur menjadi salah satu investasi bisnis yang sangat menjanjikan dalam menopang pembangunan infrastruktur Indonesia bahkan di seluruh dunia.

Baca Juga: Presiden Jokowi, Jamin Keamanan dan Kepastian Investasi Pasca Putusan MK untuk Perbaiki UU Cipta Kerja

"Permintaan lebih tinggi dari pada pasokan. Itu berarti potensi bisnisnya bagus sekali. Kami saja sampai saat ini kewalahan memenuhi permintaan pasar karena tingginya kebutuhan," kata Simon.

Editor: Yetto Parceka

Tags

Terkini

Terpopuler