Mengenal Mark AI, Perusahaan Robot Trading Ilegal Yang Diduga 'Merampok' Dana Membernya

13 April 2022, 09:15 WIB
logo Mark AI /

SEPUTAR CIBUBUR - Mark AI atau kerap disebut Mark6666.com, adalah situs penghasil uang yang menerapkan sistem robot trading.

Dimana penggunanya diminta melakukan sewa robot, dan nantinya bisa menghasilkan komisi yang langsung masuk ke saldo akun Mark AI.

Robot Trading Mark AI menawarkan sistem kerja mining, dimana penggunaan robot tersebut nantinya akan digunakan untuk melakukan trading.

Baca Juga: Bareskrim Telah Tetapkan Tiga Tersangka Baru Terkait Kasus Affiliator Binary Option Binomo Indra Kenz

PT Teknologi Investasi Indonesia merupakan pembuat aplikasi robot trading cryptocurrency yang bernama Mark AI.

Mark AI adalah layanan robot trading yang menawarkan berbagai paket investasi.

Investasi sepenuhnya dilakukan oleh robot. Merujuk ke halaman websitenya, MarkAI mengklaim akan memberikan keuntungan konsisten sebesar 15%-45% per bulan.

Mark AI mengiming-iming para investornya hanya perlu duduk manis, dan robot trading milik MarkAI yang akan menyelesaikan semuanya.

Jason alias Hindera mewakili MarkAI tercatat sebagai Direktur PT Teknologi Investasi Indonesia divisi Mark AI. 

Baca Juga: Ini Video Daniel Zii yang Bikin Netizen Keki, Pamer Ferrari, Kapal Pesiar Hingga Privat Jet

Dalam tangkapan layar para member Mark AI di whatsapp, Jason alias Hindera adalah warga negara Indonesia, kelahiran Selat Panjang, 29 Oktober 1983.  Jason tercatat tinggal Sidakarya, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali.

Agustian menjabat komisaris PT Teknologi Investasi Indonesia divisi Mark AI, Agustian yang baru berusia 34 tahun ini beralamatkan di Tanjung Balai, Karimun, Kepulauan Riau.

Selain mereka ada juga nama, Anna, Linda, Melly Cow, Mark yang merupakan mentor di MARK AI.

 

Pengamat dan Praktisi Investasi Desmond Wira, menjelaskan bahwa Mark AI adalah robot trading untuk kripto.

Baca Juga: Bareskrim Cekal Tersangka Robot Trading DNA Pro, Daniel Abe dan Daniel Zii Diburu

Jadi nasabah ditawari untuk berinvestasi dalam bentuk paket-paket investasi, yang akan dijalankan oleh robot dalam trading kripto.

“Klaim Mark AI bisa memberikan keuntungan konsisten sebesar 15 persen - 45 persen per bulan. Jadi para investor hanya perlu duduk, diam, dan dapat duit,” jelasnya.

Namun setelah dua minggu member tidak bisa menarik dananya, akhirnya Mark AI terbukti adalah penipuan. Dalam catatannya, jumlah member Mark AI kini mencapai sekitar 500 ribu orang.

 

Desmond Wira akhirnya menyimpulkan bahwa Mark AI sebenarnya adalah money game. Di mana uang profit trading kripto sebenarnya berasal dari uang setoran nasabah baru.

Sementara tradingnya adalah rekayasa. Alias uang nasabah hanya diputar-putar saja di dalam.

Baca Juga: Profil Daniel Zii, Direktur DNA Pro yang Kini Buron: Terungkap Sumber Kekayaan Sang Mister Cuanisasi

“Saya sudah sejak lama memperingatkan akan bahaya tawaran investasi bodong yang berkedok robot trading abal-abal. Risikonya sangat besar. Karena akhirnya sudah pasti, uang lenyap semua,” tegas Desmond.

Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI) Tongam L. Tobing menegaskan, Mark AI tidak memiliki legalitas di Indonesia. Sehingga ia menyarankan agar masyarakat yang dirugikan segera melapor ke pihak berwenang.

Sebelumnya, Tongam juga telah menegaskan terkait hal-hal yang terindikasi investasi bodong atau penipuan berkedok robot trading.

Salah satunya, keputusan investasi untuk jual atau beli mestinya berasal dari investor, bukan pihak lain.

Di sisi lain, ia juga tak henti-hentinya mengingatkan untuk memeriksa legalitas perusahaan.

“Jangan sekali-kali melakukan investasi perdagangan berjangka komoditi ke pihak lain yang bukan perusahaan perdagangan berjangka komoditi yang berizin dari Bappebti,” ujar Tongam.***

 

 

 

Editor: Danny tarigan

Tags

Terkini

Terpopuler