Sadis, Robot Trading Fin888 Tilep Uang Korban Rp1 Triliun dan Emas Batangan 100 Kg

8 Maret 2023, 19:28 WIB
Puluhan korban robor trading FIN888, geruduk rumah Pakar TPPU Yenti Garnasih, di Sentul, Bogor /Erlan Kallo

 

SEPUTAR CIBUBUR-Oktavianus Setiawan, kuasa hukum para korban robot trading Fin888 menyebutkan pihaknya telah mendata ada sekitar 700 orang yang menjadi korban.

Mereka tersebar di seluruh Indonesia. Berdasarkan temuan bukti baru yang diterimanya dalam dokumen resmi hasil audit dari Singapura, total dana yang masih berada di tangan pengelola Fin888 mencapai 61,2 juta Dolar AS atau hampir Rp1 triliun plus emas batangan seberat 100 kilogram.

“Jumlah korban di Indonesia mencapai puluhan ribu orang,” kata Oktavianus Setiawan, belum lama ini.

Baca Juga: Batal Beri Keterangan di Bareskrim, Rumah Ahli TPPU di Sentul Digeruduk Puluhan Korban Robot Trading FIN888

Menurut kata Oktavianus Setiawan, puluhan korban investasi bodong robot trading Fin888 sebenarnya telah berkali-kali melaporkan kasusnya, termasuk ke Mabes Polri namun tidak pernah tuntas.

Terakhir korban yang tergabung dalam Paguyuban Korban Fin888 mendatang Bareskrim Mabes Polri pada Jumat, 29 Juli 2022 besok pukul 09.00 WIB.

Saat ini, perwakilan korban, bernama Karolin Sabatini mengaku menjadi member investasi robot trading ini sejak Mei 2021 karena dijanjikan keuntungan 7-10% per bulan.

Baca Juga: Tipu 25 Ribu Orang, Bos Robot Trading ATG Wahyu Kenzo Kantongi Rp9 Triliun

“Awalnya saya taruh USD1.000 dan profit yang dijanjikan selalu cair. Saya top up terus sampai akhirnya para investor tidak bisa menarik uang pada Desember 2021,” katanya.

Saat itu, afiliator berinisial PS berkilah bahwa hal tersebut terjadi lantaran libur Tahun Baru.

Namun, setelah mencari tahu ke berbagai sumber, pada awal Januari 2022 mereka menyadari operasional Fin888 ternyata berbasis Skema Ponzi.

Trading yang dilempar ke market hanya 0,1%. Pada 11 Februari 2022, Karolin dan puluhan korban lainnya melapor ke Bareskrim Polri dengan nilai kerugian Rp27 miliar.

Baca Juga: Mahfud MD LaporkanTemuan Uang Rp300 Triliun Beredar di Kemenkeu

“Kami berharap kepolisian dapat mempercepat proses hukum kasus ini seperti kasus investasi bodong lainnya. Sepengetahuan para korban, hingga kini kasus ini masih dalam tahap penyelidikan,” ucapnya.

Korban lainnya, Martha, 40, mengatakan, dirinya terjebak menjadi member karena diiming-imingi slogan bahwa tingkat keamanan Fin888 nomor satu dan keuntungan nomor dua.

Profit marginnya pun tidak sebesar robot trading lain. Setelah yakin, Martha menaruh 3.000 Dolar AS dan terus melakukan top up hingga total 31.000 Dolar AS.

 "Setiap bulannya pembayaran bonus dan keuntungan lancar. Sejak Oktober 2021 kami tidak bisa menarik dana dan pada 28 Desember 2021 tidak bisa melakukan withdraw," terangnya.

 Belakangan, pada 3 Januari 2022, ternyata pimpinan perusahaan broker yang berpusat di Singapura, SamtradeFX, ditangkap oleh kepolisian setempat karena bermasalah.***

Editor: Ruth Tobing

Tags

Terkini

Terpopuler