SEPUTAR CIBUBUR - Berbagai kemudahan diberikan layanan internet banking dan mobile banking untuk nasabah dalam melakukan kegiatan perbankan.
Dibalik kemudahan tersebut, tersimpan celah yang selalu 'diintip' oleh hacker untuk dapat meretas akun mobile banking nasabah.
Hacker akan meretas bahkan hingga menguasai dan menguras saldo nasabah yang lengah dalam mengantisipasi berbagai modus kejahatan di dunia maya / cyber crime.
Oleh karena itu, nasabah dihimbau untuk tetap waspada terhadap berbagai modus kejahatan yang berusaha mengambil alih akun mobile banking dan menguras isi rekening.
Berikut beberapa tips mengamankan mobile banking dari incaran hacker yang ingin menguras saldo rekening:
1. Kenali dan antisipasi berbagai modus kejahatan mobile banking yang harus diwaspadai
Berdasarkan situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seperti dikutip Seputar Cibubur.com, terdapat banyak modus yang digunakan untuk pengambilalihan mobile banking dengan meretas HP dan nomor telepon nasabah yang terhubung dengan mobile banking.
Modus pharming, penipu atau hacker melakukan pengalihan dari situs yang sah ke situs palsu tanpa diketahui dan disadari oleh korban.
Baca Juga: OJK Ungkap Yogyakarta Sebagai Pusat Hacker, Ingatkan Masyarakat Waspada Kejahatan Keuangan
Kemudian mengambil data yang dimasukkan oleh korban sehingga masuk ke dalam area yang menjadi permainan penipu tersebut.
Kemudian modus spoofing, menggunakan perangkat lunak untuk menutupi identitas dengan
menampilkan alamat e-mail/ nama/ nomor telepon palsu di komputer agar menyembunyikan identitas.
Modus lain yang digunakan oleh penjahat mobile banking yakni, keylogger yang merupakan
software yang dapat menghafal tombol keyboard yang digunakan tanpa diketahui oleh pengguna.
Baca Juga: Humas Polri Minta Tersangka Kasus Hacker Bjorka Wajib Lapor ke Polres Madiun, Tak Perlu ke Mabes
Selanjutnya phising, merupakan tindakan memperoleh informasi pribadi seperti user ID, PIN, nomor rekening bank atau nomor kartu kredit secara tidak sah.
Informasi ini kemudian dimanfaatkan untuk mengakses rekening, melakukan penipuan kartu kredit atau memandu nasabah untuk melakukan transfer ke rekening tertentu dengan iming-iming hadiah.
Selanjutnya ada modus sniffing, yakni menyadap paket data yang lalu-lalang pada jaringan.
2. Jaga kerahasiaan data pribadimu
Lindungi komputer dengan perangkat lunak antivirus, spyware filter, filter e-mail, dan program firewall.
Jangan membalas e-mail yang meminta informasi pribadi. Bank tidak pernah meminta informasi pribadi seperti PIN atau password.
Tidak memberikan kode OTP (One Time Password) kepada pihak siapapun juga.
Pastikan akses alamat website internet banking Anda yang benar. Jangan klik dengan kata yang sengaja disalahejakan atau mirip dengan yang asli, dan pastikan ada tombol lambang kunci gembok di alamat pencarian yang dituju.
3. Segera hubungi call center pihak bank jika temui kejanggalan
Hubungi pihak bank untuk mengecek transaksi keuangan, seperti mutasi keluar apabila menemukan ada kejanggalan.
Segera hubungi pihak call center bank untuk memblokir rekening jika diperlukan demi kepastian amannya saldo rekening.***