Karir Moncer Alexandra Askandar Menjadi Orang Penting di Bank Mandiri

10 Juni 2024, 06:40 WIB
Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Timothy Utama, Direktur Manajemen Risiko Ahmad Siddik Badruddin, Dirut Darmawan Junaidi, Wakil Dirut Alexandra Askandar dan Direktur Keuangan dan Strategi Sigit Prastowo saat Penyampaian Paparan Publik Kinerja Bank Mandiri Triwulan II 2023 di Jakarta, Senin. /dok.Bank Mandiri/

SEPUTAR CIBUBUR-Alexandra Askandar bertengger sebagai satu-satunya perempuan yang mampu menduduki posisi kunci di bank pelat merah dengan jumlah aset terbesar.

Alexandra Askandar terpilih sebagai wakil direktur utama dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada 21 Oktober 2020.

Bank Mandiri merupakan salah satu bank yang termasuk dalam Himpunan Bank Milik Negara bersama-sama dengan tiga bank lain yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI), BNI, dan Bank Tabungan Negara.

Baca Juga: Punya Tanggung Jawab Lingkungan, Ephorus HKBP Robinson Butarbutar Tolak Konsesi IUP Tambang

Dalam meneruskan langkah transformasi dan inovasi di perusahaan-perusahaan negara, kementerian BUMN terus menerapkan pengelolaan sumber daya manusia.

Hal itu ditempuh lewat penerapan standardisasi pengembangan bakat, sistem rotasi, dan program penugasan untuk mid-level management agar menghasilkan talenta terbaik untuk kemajuan dan kinerja perusahaan.

Salah satu talenta yang kini muncul di sektor jasa perbankan adalah sosok srikandi berparas cantik, Alexandra Askandar.

 Baca Juga: Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sejarah Pembangunan Hingga Kini

Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, penunjukan Alexandra atau yang akrab disapa Xandra adalah bentuk komitmen kementeriannya untuk terus memberikan kesempatan dan memperbesar persentase jumlah perempuan dalam menduduki posisi strategis di jajaran direksi BUMN hingga 15 persen.

Seperti dikutip dari majalah pajak, Sebelum menjadi orang nomor dua di Bank Mandiri, jabatan terakhir perempuan kelahiran Medan, Sumatera Utara, 9 Januari 1972 ini adalah sebagai direktur corporate banking.

Divisi itu memiliki kewenangan untuk mengurusi nasabah-nasabah korporasi di perseroan dan turut berperan dalam menentukan kredit sindikasi besar untuk proyek-proyek infrastruktur.

Baca Juga: DPR Sarankan Jokowi Berikan Izin Tambang ke Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri 

Di usia yang masih terbilang muda, profesionalitas Sandra telah terasah melalui peran dan tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya dalam menangani segmen wholesale banking yang merupakan pilar utama dalam busnis perseroan.

Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang meraih gelar Master of Business Administration dari kampus ternama Boston University, Amerika Serikat ini memiliki perjalanan karier yang cemerlang di dunia perbankan.

Selama periode 2009–2015, ia menjabat sebagai Group Head Syndicate and Structural Finance Bank Mandiri. Pada 2011, putri dari mantan bankir senior di Bank Dagang Negara dan Bank Rakyat Indonesia ini menjadi komisaris di Mandiri Sekuritas, salah satu lini busnis Bank Mandiri.

Penggemar olahraga bersepeda ini sebelumnya menempati posisi Department Head Corporate Banking III Group (2006–2008), Senior Relationship Manager Corporate Banking Group (2000–2005), Account Manager – Loan Workout Division (1999–2000), Consultant ISO 9000 dan 14000  serta Treasurer di Surveyor Indonesia (1996–1997).

Amanat penting yang kini dipercayakan kepadanya, menyuguhkan tantangan baru yaitu menegaskan kejayaan Bank Mandiri di level nasional maupun global.***

Editor: Ruth Tobing

Tags

Terkini

Terpopuler