SEPUTAR CIBUBUR - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan di tengah pandemi Covid-19 hanya empat perusahaan yang pertumbuhannya positif sepanjang Tahun 2020, antara lain, Telco, Healthcare, Plantations dan Food and Agri.
“Keempat perusahaan itu telco, healthcare, plantations, dan food and agri yang bisa kita anggap masih (tumbuh). Lainnya tentu terdampak sangat dalam karena memang ada unsur ketidakpastian seperti Covid-19,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir pada acara webinar Seri II BPK RI di Jakarta,
Dia memerinci pertumbuhan telco sebesar 1 persen (yoy) atau senilai Rp881 miliar, healthcare tumbuh 8 persen atau Rp1,03 triliun, plantations sebanyak 9 persen atau Rp3,65 triliun, serta food and agri yang tumbuh 4 persen atau setara Rp4,04 triliun.
Baca Juga: Zana Cobhita, Putri Sulung Lady Rocker Nicky Astria, Anggun di Usia Matang
Situasi yang dihadapi BUMN sama dengan kebanyakan perusahaan swasta lainnya yang terdampak 90 persen. Akibatnya, perusahaan yang selama ini sebagai penyumbang deviden terbesar BUMN mengalami penurunan yang sangat signifikan. “Kita lihat dari dividen BUMN selama ini banyak didukung oleh banking (perbankan), telco (telekomunikasi), energi, dan mining (pertambangan) sekarang sangat berdampak,” ungkapnya.
Erick menjelaskan terincci beberapa perusahaan yang bergerak di bidang energi terdampak paling dalam pertumbuhan minus 18 persen atau Rp204 triliun, kemudian banking minus 3 persen atau Rp10,3 triliun, dan pertambangan minus 17 persen atau Rp14,06 triliun.
Selain disebabkan oleh variasi mutasi virus baru yang membatasi aktivitas masyarakat serta kecepatan pemenuhan supply vaksin, Menteri Erick menyampaikan bahwa perlambatan ekonomi dan melemahnya daya beli masyarakat turut menjadi unsur ketidakpastian yang mempengaruhi kinerja BUMN.***