Cryptocurrency Hancur Berdarah Darah, Ini Penyebabnya

- 14 Juli 2021, 22:23 WIB
cryptocurrency hancur berdarah darah
cryptocurrency hancur berdarah darah /pixabay/michael wuensch

SEPUTAR CIBUBUR - Ketidakpastian situasi ekonomi efek pandemi memang sungguh luar biasa, dan seluruh negara mengalami hal tersebut.

Termasuk dalam hal investasi yang satu ini cryptocurrency atau mata uang kripto yang belakangan semakin suram.

Diberitakan sebelumnya bahwa cryptocurrency atau mata uang kripto termasuk Bitcoin terus mengalami koreksi tajam dan hancur berdarah darah dalam dua bulan terakhir ini.

Baca Juga: Menjadi Peluang Atau Berbahayakah Trend Cryptocurrency Dimasa Pandemi

Dari data volume perdagangan di bursa terbesar termasuk Kraken, Binance, Bitstamp dan Coinbase  mengindikasikan cryptocurrency hancur berdarah darah dengan adanya koreksi menurun tajam hingga lebih 40 % saat bulan juni 2021 ini.

Bitcoin telah mengalami sejumlah tekanan beberapa waktu belakangan ini.

Di antaranya dari cuitan elon Musk yang menggerakkan pasar terkait masalah lingkungan dan adanya kekhawatiran serangan ransomware pada Colonial Pipeline.

Kemudian, Bitcoin terpukul oleh berita dari China di mana regulator melakukan pembatasan energi penambangan dan memerintahkan lembaga keuangan seperti Alipay untuk tidak berbisnis dengan perusahaan kripto. 

Baca Juga: Inspiro Buka Lowongan Kerja 15 Net Developer, Gaji Maksimal Rp 16 Juta

Halaman:

Editor: Danny tarigan

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah