SEPUTAR CIBUBUR - Panitia Seleksi (Pansel) Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru saja menetapkan 21 kandidat yang lolos seleksi tahap IV yaitu afirmasi atau wawancara dan disampaikan kepada Presiden RI.
Untuk Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, ada tiga kandidat.
Ketiga kandidat itu adalah Hoesen yang saat ini merupakan petahana, Inarno Djajadi yang merupakan Direktur Utama BEI, dan Doddy Zulverdy yang menjabat Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara.
Baca Juga: Robot Trading Fahrenheit Dikabarkan Scam, Member DNA Pro Ikut Ketar-ketir
Pengamat pasar modal yang juga Direktur Avere Investama Teguh Hidayat menilai Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan yang baru nantinya harus lebih memerhatikan kualitas perusahaan-perusahaan atau calon emiten yang akan melakukan penggalangan dana di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Sejak beberapa tahun terakhir ini, pengawasan mungkin agak kurang dari sisi penyaringan kualitas emiten yang IPO atau yang melakukan rights issue atau melakukan penggalangan dana dengan menerbitkan emisi saham atau emisi obligasi, entah itu melalui mekanisme IPO, rights issue atau penerbitan obligasi. Intinya menarik dana dari masyarakat," ujar Teguh saat dihubungi di Jakarta, Senin 7 Maret 2022 seperti dikutip Antara.
Teguh menyampaikan, saat ini ini banyak perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan "booming" pasar modal untuk menghimpun dana sebanyak-banyaknya karena ada banjirnya pemain baru yaitu investor ritel yang berinvestasi di pasar modal.
Baca Juga: Pesona Sabrina Anggraini, Presenter Jejak Petualang yang Nikahi Mantan Staf Khusus Jokowi di Istana
Beberapa perusahaan bahkan mencetak rekor penggalangan dana dari IPO seperti PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) yang meraup dana hingga Rp21,9 triliun, lalu disusul PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel yang meraih dana Rp18,79 triliun.