Belajar dari Indra Kenz dan Doni Salaman, Influencer Harus Perhatikan 2 Hal Ini Sebelum Promo Investasi

- 27 Maret 2022, 20:29 WIB
Indra Kenz dan Doni Salmanan
Indra Kenz dan Doni Salmanan /Nur Aliem Halvaima /Galamedia / PR / Posjakut

“Dari sisi investor dan afiliator membiasakan berpikir lebih logis dan diteliti dulu,” katanya.

Supaya tidak terjebak pada investasi bodong atau bisnis yang tidak berizin, masyarakat yang mau berinvestasi sebaiknya terbiasa untuk mereka mendalami soal profil perusahaan penyedia aplikasi.

Baca Juga: Hasil Final Swiss Open 2022 Nomor Tunggal Putra, Jonatan Christie Juara

“Cari tahu ini apa jualannya, apakah legal atau tidak, lalu pengalaman orang yang sudah investasi seperti apa,” katanya.

Kerugian yang diderita oleh korban Binomo menurut Eddy tidak sepenuhnya menyalahkan aplikasi Binomo, sebab aplikasi tersebut dibuat dan juga beroperasi di negara luar yang melegalkan perjudian.

Sementara di Indonesia sendiri melarang adanya perjudian. Bahkan, dari sisi pemerintah sendiri selaku regulator masih lemah dalam pengawasan dari OJK, dan Bappebti selaku regulator dan pengawas.

Baca Juga: Beredar Video Ivan Gunawan Promosikan Robot Trading DNA Pro, Apakah Ivan Gunawan Affiliator DNA Pro?

“Sosialisasi dan panduan kurang, belum sampai menjangkau masyarakat bawah,” ungkapnya.

Namun begitu, menurutnya para korban investasi bodong umumnya memiliki latar belakang yang berbeda.

Ada sebagian mengetahui bahwa itu investasi bersifat gambling. Namun, ada juga korban yang sekedar ikut-ikutan karena disosialisasi oleh influencer.

Halaman:

Editor: sugiharto basith budiman

Sumber: UGM


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah