Sutanto lahir di Comal, Pemalang, Jawa Tengah. Dia menempuh pendidikan Akademi Kepolisian (Akpol) selepas mengenyam pendidikan sekolah menengah.
Sutanto lulus pada 1973 dengan menyandang gelar mentereng sebagai lulusan terbaik atau disebut Adhi Makayasa.
Kiprah Sutanto di kepolisian bersinar terang. Sutanto mengawali karir sebagai Pamapta di jajaran Polda Metro Jaya,
Seiring waktu, Sutanto dipromosikan sebagai Kapolsek Kebayoran Lama, Kapolsek Kebayoran Baru, Kapolres Sumenep, dan Kapolres Sidoarjo.
Baca Juga: Ga Ada Akhlak, Pemuda ini Asyik Pantengin Judi Slot Online Saat Penguburan
Baca Juga: Arena Judi Slot, Baccarat, Blackjack, Craps, Roulette dll di Kasino Tetap Buka di Saat Macau Ditutup
Dari memimpin teritorial, Sutanto ditarik ke Mabes Polri sebagai Paban Asrena Polri (1994-1995). Sutanto ditunjuk menjadi ajudan Presiden Soeharto pada 1995-1998.
Karirnya terus melejit. Selepas menjadi ring di era kepemimpinan Presiden Suharto, Sutanto dipercaya sebagai Wakapolda Metro Jaya. Setelah itu dipromosikan sebagai Kapolda Sumatera Utara (Sumut).
Sebagai catatan, kepemimpinan Sutanto di Sumut mengukir catatan tersendiri. Di masanya itu Sutanto melakukan perang melawan perjudian secara habis-habisan, termasuk menumpas bisnis judi milik Sahara Oloan Panggabean.