Network
SEPUTAR CIBUBUR –Kebiasaan berjudi punya dampak buruk di hampir setiap sisi kehidupan baik secara sosial, hukum, mental dan kesehatan.
Salah satu ganggungan psikologis yang kerap tak disadari para pemain judi dikenal dengan istilah gambling disorder.
gambling disorder atau gangguan judi atau seringd disebut sebagai compulsive gambling atau perjudian kompulsif merupakan perilaku atau dorongan tak terkendali untuk terus-menerus melakukan kegiatan berjudi meski harus mengorbankan hidup.
Baca Juga: Pahami Dampak Kecanduan Judi Akut, Salah Satunya Bipolar
Masyarakat harus memahami bahwa perilaku ini punya pola destruktif yang berbahaya bagi psikologis, keuangan, maupun sosial.
Dalam buku panduan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th Edition: DSM-5 yang dirilis oleh American Psychiatric Association (APA), gambling disorder merupakan perilaku kecanduan yang digolongkan sebagai gangguan adiktif.
Saat ini, 1 persen dari populasi masyarakat dunia memenuhi kriteria untuk gangguan ini.
Baca Juga: Mengapa Sepak Bola Selalu Terkait dengan Perjudian, Ini Penjelasannya
Umumnya, orang dengan kecanduan judi sering mengalami depresi, perasaan putus asa, tidak berdaya, bahkan punya pemikiran untuk bunuh diri.
Secara umum, gejala yang dialami oleh orang-orang dengan kecanduan judi adalah ketidakmampuan untuk mengendalikan diri untuk berhenti bermain judi.
Mereka mungkin tidak selalu sering berjudi. Namun, jika mulai bermain judi, mereka tidak dapat berhenti.
Seseorang dikatakan mengalami gangguan perjudian jika menunjukkan empat atau lebih tanda-tanda berikut dalam periode 12 bulan terakhir:
- Perlu berjudi dengan jumlah uang yang terus bertambah untuk mencapai kegembiraan yang diinginkan
- Gelisah atau mudah tersinggung ketika mencoba mengurangi atau menghentikan perjudian
- Berulang kali gagal untuk mengendalikan, mengurangi, atau menghentikan perjudian
- Sering disibukkan dengan perjudian.
Baca Juga: Kominfo: Masyarakat Diminta Lapor Jika Terima Tawaran Judi Slot Online Secara Personel
Umumnya, seseorang dengan ganggungan ini selalu punya pikiran terus-menerus dalam menghidupkan kembali pengalaman berjudinya, atau memikirkan cara untuk mendapatkan uang untuk berjudi.
- Sering berjudi ketika merasa tertekan misalnya, tidak berdaya, bersalah, cemas, dan depresi.
- Setelah kehilangan uang akibat berjudi, sering kali mereka kembali di hari lain untuk membalas dendam atau "mengejar" kerugian akibat kekalahan.
- Kebohongan berulang untuk menyembunyikan kebiasaan berjudi.
- Tidak memperdulikan pekerjaan, hubungan, pendidikan atau karier yang signifikan akibat kebiasaan berjudi
- Mengandalkan orang lain untuk menyediakan uang untuk meringankan situasi keuangan akibat perjudian
- Mencuri atau menipu demi mendapat uang untuk berjudi.***
