SEPUTAR CIBUBUR - IHSG masih ditutup terkoreksi 1% ke 6,814 pada perdagangan akhir pekan kemarin (14/10) dan masih didominasi oleh tekanan jual.
Setelah selama seminggu lalu IHSG turun sebesar -3.02% disertai dengan Net Sell Investor Asing sebesar Rp 796.1 miliar, diawal minggu ini.TEKANAN JUAL atau tren TURUN IHSG kelevel 6700-an ES perkirakan akan berlanjut merujuk beberapa sentimen negatif yang berkembang mulai dari turunnya Indeks DJIA sebesar -1.34%, bahkan Indeks saham berbasis teknologi Nasdaq turun lebih tajam sebesar -3.1%.
Menyusul data Consumer Survey University of Michigan menunjukan kenaikan ekspektasi inflasi AS serta disaat bersamaan Yield Obligasi AS tenor 10 tahun naik diatas level 4%-an.
Sentimen negatif lain yang berpotensi menarik TURUN IHSG Senin ini berasal dari turunnya harga beberapa komoditas seperti: Oil turun cukup tajam -4%, Gold turun -1.60% & Nikel turun -2.34% serta potensi kembali melemahnya Nilai Tukar Rupiah terhadap USD kelevel Rp 15,500-an.
Trend Bearish, selama di bawah 7.148. IHSG closing di bawah 5 day MA (6.907). Indikator MACD bearish, Stochastic oversold, break support line, candle lower low. Jika bisa di break di atas 6.850, IHSG masih berpeluang rebound, target 6.907/6.943. Jika gagal, rawan menuju 6.740/6.678. Dominan power sell. Range breakout berada di 6.740 - 6.943.
Resist: 6.850/6.902/6.943/6.978. Support: 6.798/6.740/6.700/6.659. Perkiraan range: 6.760 - 6.880.
Baca Juga: Denny Siregar: Warga Jakarta Lega Lepas Kepergian Anies Baswedan
Bursa Wall Street mencatat penurunan yang signifikan. Pada Jumat lalu indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 1,34%, begitu juga dengan S&P 500 yang terkoreksi 2,37%, sementara indeks Nasdaq terkoreksi lebih dalam sebesar 3,08%.
Bursa AS mengalami koreksi setelah mencatat penguatan yang signifikan pada hari sebelumnya saat pengumuman inflasi yang di atas ekspektasi. Yield (imbal hasil) treasury AS 10-tahun melampaui 4% untuk kedua kalinya dalam dua hari karena investor bereaksi terhadap ekspektasi inflasi yang lebih tinggi.